Bank Artos Rombak Direksi dan Komisaris

Bisnis.com,15 Mei 2019, 19:34 WIB
Penulis: Ropesta Sitorus
Direktur Utama PT Bank Artos Indonesia, Tbk. Deddy Triyana (kedua kiri), Direktur Yovita Fifiningsih Arrio, Komisaris Independen Lucia Djatmiko dan Komisaris Independen Susilo Tedjaputera berbincang usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, di Jakarta, Rabu (15/5/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Artos Indonesia Tbk. (ARTO) melakukan pergantian susunan direksi dan komisaris serta menargetkan pertumbuhan usaha yang signifikan dalam jangka menengah.

Hal tersebut diputuskan dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) serta disampaikan dalam public expose di Hotel Grand Mercure Jakarta, Rabu (15/5/2019).  

"Dalam RUPST ini telah disetujui pengangkatan Direktur Utama yang baru yakni Deddy Triyana. Sesuai ketentuan pengangkatan tersebut akan efektif setelah dinyatakan lulus dalam uji kemampuan dan kepatutan oleh Otoritas Jasa Keuangan," kata Direktur Kepatuhan ARTO Bambang Setiawan seperti dikutip dalam keterangan tertulis. 

Sementara itu Deddy menyatakan dalan jangka waktu tiga tahun ke depan, perseroan mencanangkan target pertumbuhan usaha yang cukup agresif.  

"Kami menargetkan rata-rata pertumbuhan kredit sebesar 19,71%, pertumbuhan dana sebesar 8,85% dan total aset sebesar 15,09%. Melalui pertumbuhan tersebut, diharapkan tingkat rentabilitas perseroan semakin maksimal," kata Deddy.  

Dia menambahkan untuk 2021 diharapkan total jumlah aset mencapai Rp1,01 triliun. Adapun jumlah dana pihak ketiga sebesar Rp689 miliar dengan penyaluran kredit sebesar Rp671 miliar.  

Lebih lanjut, Deddy menyebutkan pihaknya akan berfokus dalam menciptakan nilai kompetitif dari visi kemitraan yang dimiliki Bank Artos. Dengan kata lain, bisnis ARTO akan difokuskan pada model pembiayaan kredit komersial melalui supply chain financing serta pemanfaatan data base marketing untuk pembiayaan kepada industri penunjang dari beberapa sektor yang sedang tumbuh seperti sektor konstruksi dan start-up marketing. 

Sementara itu untuk kredit konsumsi akan difokuskan pada pemboayaan dengan basis payroll system serta melanjutkan bisnis kemitraan dengan lembaga jasa keuangan lainnya tapi dengan kriteria pemilihan mitra yang lebih selektif.  

"Kami yakin bahwa konsep kemitraan tersebut masih tepat dan relevan untuk saat ini asalkan didasari dengan pemilihan kriteria mitra usaha dan model bisnis yang tepat. Dengan menjadi perusahaan terbuka, kepercayaan dari relasi dan nasabah semakin meningkat seiring dengan tuntutan aspek keterbukaan dan pengawasan yang semakin tinggi," ujarnya. 

Bank Artos juga terus melakukan pengembangan sejalan dengan perkembangan regulasi sektor perbankan yang dinamis, antara lain dengan melakukan penggantian seluruh kartu ATM dengan basis chip, pengembangan jaringan ATM melalui gerbang pembayaran nasional serta pengembangan core banking system untuk perhitungan PSAK 71.  

"Untuk kesiapan implementasi perhitungan PSAK 71 yang akan mulai berlaku tahun depan, kami sudah melakukan permodelan dan migrasi data dan saat ini sedang dalam tahap perumusan formula statistik yang relevan untuk perhitungan expected credit loss," kata Bambang.  

Per akhir Desember 2018, Bank Artos mencatatkan total aset sebesar Rp664,7 miliar, penghimpunan dana pihak ketiga sebesar Rp536,1 miliar dan penyaluran kredit sebesar Rp392,9 miliar.  

Bank Artos memiliki 8 jaringan kantor yang berlokasi di Bandung, Jakarta, Tangerang. Beberapa layanan utama Bank Artos antara lain adalah fasilitas ATM (tergabung dalam jaringan ATM Bersama), sentra pembayaran tagihan telepon, Flexi, dan PLN, fasilitas penggajian karyawan, pembayaran uang sekolah, pelayanan antar jemput transaksi, dan safe deposit box.  

Susunan Direksi setelah RUPST: 

Direktur Utama: Deddy Triyana*

Direktur Kepatuhan: Bambang Setiawan

Direktur: Yovita Fifiningsih Ario* 

Dewan Komisaris: 

Komisaris Utama: William Arto Hardy

Komisaris Independen: Lucia Djatmiko

Komisaris Independen: Susilo Tedjaputera* 

*Efektif sejak memperoleh persetujuan OJK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farodilah Muqoddam
Terkini