Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mengincar aset warga negara Indonesia yang saat ini masih terparkir di luar negeri agar dapat dikelola melalui instrumen wealth management. Mengutip Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, nilai aset tersebut mencapai sekitar Rp1.300 triliun.
Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan bahwa bisnis wealth management memiliki potensi yang cukup besar pada tahun ini. Strategi yang dilakukan adalah mengembangkan pilihan produk investasi yang lebih beragam.
“Kami akan terus berinisiatif mengembangkan keberagaman produk untuk memacu pertumbuhan bisnis ini,” ujarnya kepada Bisnis, belum lama ini.
Menurut Hery, dana kelolaan atau fund unger management Bank Mandiri per kuartal I/2019 mencapai Rp200 triliun, tumbuh sebesar 17% dibandingkan posisi kuartal I/2018 yang mencapai Rp172 triliun.
Adapun, aset under management (AuM) Bank Mandiri per kuartal I/2019 mencapai Rp61 triliun. Nilai tersebut tumbuh 13% dibandingkan dengan posisi pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp54 triliun.
Sementara itu, dari sisi jumlah nasabah, wealth management Bank Mandiri juga mengalami pertumbuhan 5% yoy. Total nasabah kelolaan wealth management Bank Mandiri meningkat dari yang sebelumnya berjumlah 52.338 nasabah menjadi 54.854 nasabah.
Hery menyampaikan bisnis wealth management juga ikut mendorong pertumbuhan pendapatan komisi (fee based income/FBI). Hingga kuartal I/2019, produk wealth management benkontribusi terhadap FBI sebesar Rp102 miliar, tumbuh 6% dibandingkan dengan perolehan pada kuartal I/2018 yang hanya mencapai Rp96 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel