Dalam Tiga Hari, BI Sudah Terima Penukaran Uang Rp40,6 Triliun

Bisnis.com,16 Mei 2019, 15:54 WIB
Penulis: Ipak Ayu H Nurcaya

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia mencatat penukaran uang periode jelang Lebaran yang dibuka sejak 14 Mei 2019 atau dua hari yang lalu hingga hari ini telah mencapai Rp40,6 triliun. Nilai tersebut setara dengan 18,70% dari total uang tunai yang disiapkan sebesar Rp217,1 triliun.

Deputi Gubenur Bank Indonesia Rosmaya Hadi mengatakan bahwa menyambut antusiasme masyarakat tersebut, pihaknya telah menyiapkan 2.900 titik penukaran uang di berbagai wilayah.

"Kami akan siapkan di area-area peristirahatan, pom bensin, dan lainnya ketika waktu-waktu mudik. Di sana masyarakat tidak hanya bisa menukar uang tetapi top-up saldo uang elektronik dan mendapat berbagai edukasi seperti ciri-ciri keaslian uang," katanya, Kamis (16/5/2019).

Rosmaya menambahkan bahwa BI juga menyiapkan paket cepat untuk penukaran uang Rp3,9 juta yang di dalamnya sudah terdapat berbagai pecahan uang besar dan kecil. Paket tersebut meningkat dari tahun lalu yang sebesar Rp3,7 juta.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengapresiasi kinerja perbankan yang ada di seluruh wilayah di Indonesia dan kantor cabang BI di daerah-daerah atas kerja sama penyediaan uang tunai untuk masyarakat menyambut Lebaran. Meski demikian, dia mengimbau masyarakat tetap aktif menggunakan uang elektronik.

"Jangan lupa tetap memanfaatkan transaksi uang elektronik, karena kami juga pastikan layanan top-up saldo," ujar Perry.

Sebelumnya, Bank Indonesia memperkirakan kebutuhan uang kuartal pada periode Ramadan dan Idulfitri tahun ini sebesar Rp217,1 triliun atau tumbuh 13,5% secara tahunan. Pada 2018 lalu, kebutuhan uang tunai mencapai Rp191,3 triliun.

Rosmaya menjabarkan berdasarkan kelompok kegiatan, peredaran uang tunai perode Ramadan dan Idul Fitri 2018 sebagian besar berupa penarikan perbankan di satker kas sebesar Rp170,1 triliun atau sebesar 88,9%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farodilah Muqoddam
Terkini