RAPBN 2020: Pemerintah Terapkan Kebijakan Fiskal Ekspansif

Bisnis.com,20 Mei 2019, 14:14 WIB
Penulis: Puput Ady Sukarno
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kanan) didampingi Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo (kiri) berbincang dengan anggota DPR usai menyampaikan Kerangka Ekonomi Makro (KEM) dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (PPKF) Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020 dalam Sidang Paripurna DPR di Jakarta, Senin (20/5/19)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah masih akan menerapkan kebijakan fiskal yang ekspansif pada tahun depan guna menghadapi pelambatan ekonomi gobal.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan, sebagai pelaksanaan tahun pertama RPJM 2020-2024, pokok pokok kebijakan fiskal 2020 didesain agar mampu menjadi instrumen kebijakan yang dapat memastikan arah pencapaian target pembangunan jangka pendek, menengah, maupun panjang.

"Pemerintah masih akan menerapkan kebijakan fiskal ekspansif yang terarah dan terukur untuk menghadapi perlemahan global dan menjaga momentum pembangunan serta pertumbuhan ekonomi yang berkualitas," ujarnya di sela Pidato Pengantar dan Keterangan Pemerintah atas Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal 2020, saat Rapat Paripurna DPR RI, Senin (20/5/2019).

Kebijakan APBN akan dilakukan terarah dalam menjalankan fungsi alokasi, distribusi, dan stabilisasi. APBN yang terukur artinya defisit APBN dijaga pada level yang tepat sehingga terjaga kesinambungannya.

Dia menegaskan bahwa kebijakan fiskal diarahkan untuk menstimulasi perekonomian sehingga dapat tumbuh pada level yang cukup tinggi.

Kata dia, APBN akan didorong agar semakin sehat, yang ditunjukkan dengan level pendapatan yang makin optimal, belanja yang berkualitas, serta pembiayaan yang efisien dan berkelanjutan.

"Tidak hanya itu, kebijakan fiskal juga diarahkan untuk perbaikan neraca pemerintah yang ditandai dengan peningkatan aset, terkendalinya liabilitas, dan peningkatan ekuitas," ujarnya.

Berdasarkan tema kebijakan fiskal 2020, pemerintah akan menempuh tiga strategi makro fiskal. Pertama mobilisasi pendapatan untuk pelebaran ruang fiskal.

Kedua, kebijakan spending better untuk efisiensi belanja dan meningkatkan belanja modal pembentuk aset. Ketiga mengembangkan pembiayaan yang kreatif serta mitigasi risiko untuk mengendalikan liabilitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Tegar Arief
Terkini