Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, menyatakan akan menjadi pemegang saham pengendali dengan porsi 85% dari perusahaan manajer investasi, yakni PNM Investment Management (PNM IM).
Direktur Finance & Treasury Bank BTN Nixon LP Napitupulu akuisisi PNM IM tidak akan berhenti di 30%, karena perseroan akan melanjutkannya hingga menjadi pemegang saham pengendali.
"BTN akan menjadi pemegang saham pengendali dengan porsi hingga 85%," katanya usai Rapat Umum Pemegang Saham Bank BTN, pekan lalu.
Adapun, Nixon mengatakan, proses akuisisi 30% saham diperkirakan selesai pada akhir semester I/2019. Pasalnya, perseroan sudah menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat (Conditional Sales Purchase Agreement/CSPA) dan telah siap dengan proses akuisisi. Kelanjutan proses tersebut saat ini tengah menunggu izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Setelah proses pertama rampung, tahap kedua akuisisi akan kembali mengambil porsi saham sebesar 30%, yang diperkirakan akan selesai hingga akhir 2019. Penentuan harga saham masih belum di tentukan, karena perseroan harus melakukan audit terlebih dahulu.
Menurut Nixon, harga saham PNM IM dalam akuisisi tahap kedua akan berbeda dibandingkan dnegan akuisisi tahap pertama, karena ada proses tawar menawar kembali.
Selanjutnya, akuisisi tahap ketiga akan dilaksanakan pada 2020. Manajemen BTN dan pemegang saham PNM IM masih belum memutuskan bentuk akuisisinya.
"Ada dua kemungkinan, yakni pemegang sahamnya melepas saham kembali, atau menerbitkan saham baru yang nantinya kita beli. Yang penting kami akan jadi pemegang saham pengendali," ucapnya.
Seperti diketahui, akuisisi ini merupakan prasyarat untuk terlibat dalam Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera).
Dalam payung BP Tapera, bank harus berstatus sebagai bank kustodian atau memiliki perusahaan manajemen investasi untuk terlibat dalam pengelolaan dana Tapera.
Dengan hadirnya perusahaan manajemen investasi, perseroan mengharapkan bisa semakin memperlebar bisnis, salah satunya perseroan lebih leluasa menghimpun dan menyediakan dana murah jangka panjang.
Dengan opsi tersebut, Bank BTN bisa memberikan skema pembiayaan perumahan yang lebih terjangkau bagi masyarakat Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel