Bank Mandiri Antisipasi Kebutuhan Likuiditas Jelang Lebaran

Bisnis.com,20 Mei 2019, 16:44 WIB
Penulis: Ropesta Sitorus
Karyawan memeriksa pasokan uang di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (9/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mengantisipasi pengetatan likuiditas sejalan dengan potensi kenaikan kredit pada akhir kuartal II/2019.

Pasalnya keberadaan momentum hari Lebaran 2019 yang berdekatan dengan libur sekolah akhir semester I/2019 pada Juni–Juli diprediksi akan membuat penarikan kredit konsumsi semakin melesat.  

Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan, kredit yang berpotensi naik pada masa Lebaran dan periode libur anak sekolah kali ini yakni kredit segmen konsumer, yaitu kredit sepeda motor, kredit tanpa agunan, dan kartu kredit.  

Selain kredit konsumer, permintaan kredit korporasi juga diprediksi akan mulai mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode awal tahun.  

"Menghadapi Lebaran tahun ini, tentunya Bank Mandiri sudah memiliki program untuk menjaga likuiditas melalui dana pihak ketiga (DPK) yang terdiri dari deposito, giro dan tabungan," kata Hery kepada Bisnis, akhir pekan lalu. 

Namun selain itu, untuk antisipasi kebutuhan likuiditas Lebaran, perseroan juga masih memiliki ruang lain yakni lewat lelang repo di bank sentral. Bank Indonesia setiap hari melakukan lelang repo di mana perbankan dapat memperoleh tambahan likuiditas rupiah dari lelang tersebut dengan mengagunkan surat berharga yang dimiliki. 

Lebih lanjut, Hery mengungkapkan, perseroan masih memiliki likuiditas yang mencukupi untuk mengantisipasi kenaikan kredit. Hal ini tampak dari rasio intermediasi makroprudensial (RIM). 

"Berdasarkan PBI 20/4/PBI/2018, rasio likuiditas tidak lagi menggunakan loan to funding ratio (LFR) melainkan menggunakan RIM. Sampai dengan kuartal II/2019, kami perkirakan RIM Bank Mandiri masih dapat terjaga sesuai ketentuan regulator yaitu di antara 80%–94%," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farodilah Muqoddam
Terkini