Usai Salat Tarawih, Massa Aksi di Depan Bawaslu Dibubarkan

Bisnis.com,21 Mei 2019, 20:43 WIB
Penulis: Sholahuddin Al Ayyubi, Jaffry Prabu Prakoso
Suasana di depan Gedung Bawaslu, Selasa petang/Bisnis-Jaffry Prabu Prakoso

Bisnis.com, JAKARTA--Polisi mulai membubarkan massa aksi yang tengah berkumpul di sekitar Kantor Bawaslu sejak pukul 12.00 WIB tadi.

Massa yang baru selesai salat tarawih akan langsung dibubarkan. Batas aksi sebetulnya hanya sampai pukul 18.00 WIB, namun Polisi masih memberikan waktu karena massa aksi diizinkan menjalankan salat tarawih terlebih dulu.

Berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi, Polisi yang berjaga di sepanjang Jl. MH Thamrin tepatnya di depan Kantor Bank Syariah Mandiri mulai bersiap menggunakan seragam lengkap untuk membubarkan massa aksi.

Satu unit mobil water canon dan polisi bersenjata lengkap sudah mulai mempersempit ruang gerak seluruh massa aksi agar membubarkan diri dari Kantor Bawaslu.

Persiapan pembubaran masa aksi di depan Gedung Bawaslu/Bisnis-Jaffry Prabu Prakoso

Sebelumnya, massa aksi  yang menolak hasil penghitungan Pemilu menduduki Gedung Badan Pengawas Pemilu. Bahkan, mereka pun sampai melaksanakan buka puasa di jalan.

Inisiator 2019 Ganti Presiden, Neno Warisman sempat mengatakan bahwa massa siap bertahan dan menginap di jalan.

Tas Mencurigakan

Aksi menentang rekapitulasi KPU itu sempat diwarnai temuan tas yang mencurigakan pada Selasa sore.

Menurut Antara, sebuah tas berwarna ungu yang diduga berisi benda berbahaya ditemukan tergeletak di tengah massa unjuk rasa di depan Gedung Bawaslu RI di Jalan Thamrin, tepatnya di depan Halte Busway Sarinah, Jakarta Pusat.

Sekitar pukul 16.29 WIB petugas keamanan mengerahkan penjinak bom dari Gegana untuk memastikan isi tas.

Selang beberapa menit kemudian, petugas menyatakan tas ungu mencurigakan itu aman dan tidak membahayakan. Kemudian, petugas mengamankan tas ke dalam mobil operasional.

Tas ungu tersebut ditemukan dan tertinggal di lokasi tempat massa aksi massa di depan Bawaslu RI. Sebelumnya, massa aksi yang berasal dari Bundaran HI diblokade oleh petugas dan terpisah dari massa aksi lainnya yang berada tak jauh dari Gedung Bawaslu RI dan perempatan Mandiri Syariah.

Tidak lama kemudian, petugas mempersilakan massa dari HI bergabung dengan massa di depan Mandiri Syariah. Setelah massa bergerak, petugas mengumumkan adanya tas warna ungu yang tertinggal.

Persiapan pembubaran masa aksi di depan Gedung Bawaslu/Bisnis-Sholahuddin Al Ayyubi

Melalui pengeras suara petugas kepolisian mengumumkan temuan tas tersebut. Tetapi tidak ada satu pun yang datang mengambil hingga petugas melakukan tindakan antisipasi.

Sebelumnya, aksi diperkirakan akan terjadi pada 22 Mei 2019 seiring pengumuman hasil rekapitulasi dari KPU. Namun, KPU akhirnya mengumumkan hasil rekapitulasi lebih cepat, yakni pada 21 Mei 2019 dini hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini