Ekspor Singapura Terus Merosot

Bisnis.com,21 Mei 2019, 15:59 WIB
Penulis: Nirmala Aninda
Suasana di salah satu manufaktur yang ada di Singapura./.Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Ekspor Singapura terus tergerus. Hingga April 2019, volume ekspor Singapura terus merosot akibat penurunan siklus teknologi global dan pertumbuhan yang lebih lemah di China.

Laporan yang dirilis pekan lalu menunjukkan bahwa pengiriman non-minyak pada April anjlok 10 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, ekspor elektronik terkontraksi 16,3 persen.

"Ekspor domestik non-minyak mungkin akan berada dalam kisaran -2 persen hingga 0 persen tahun ini," ujar Enterprise Singapore dalam sebuah pernyataan dikutip dari Bloomberg, Selasa (21/5/2019).

Di sisi lain, Sian Fenner dari Oxford Economics Ltd. melihat prospek perdagangan Singapura berisiko membebani pertumbuhan dan membuka ruang bagi bank sentral untuk melonggarkan kebijakan moneter tahun ini.

Perubahan kebijakan bank sentral ini diprediksi akan dilakukan pada Oktober mendatang.

Otoritas Moneter Singapura (MAS), yang menggunakan nilai tukar sebagai alat ukur utamanya, membiarkan kebijakannya tidak berubah pada pertemuan April.

Kepala Ekonom MAS Edward Robinson mengatakan bahwa sikap kebijakan otoritas saat ini sudah tepat terhadap penilaian pertumbuhan PDB dan prospek inflasi.

"MAS mengharapkan kesenjangan output dapat mendekati nol dan tekanan inflasi menjadi stabil," katanya.

PDB Singapura tercatat tumbuh 3,8 persen pada kuartal I/2019, lebih tinggi dari proyeksi pemerintah yakni pada kisaran 2 persen di tengah lonjakan proyek konstruksi dalam negeri.

Meski demikian, secara tahunan PDB Singapura hanya tumbuh sebesar 1,2 persen dari periode yang sama tahun lalu. Ini merupakan laju terlamban dalam hampir satu dekade terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Tegar Arief
Terkini