Produksi Kakao Bisa Terhindar dari Koreksi

Bisnis.com,21 Mei 2019, 06:27 WIB
Penulis: Iim Fathimah Timorria
Kebun Kakao/Aceh-edff.org

Bisnis.com, JAKARTA — Meski produksi kakao pada kuartal I 2019 mencerminkan penurunan, tren tersebut diharapkan dapat tertahan lewat sejumlah insentif pemerintah yang mulai berjalan.

Ketua Umum Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) Arie Nauvel Iskandar menyatakan produksi kakao tahun ini mungkin tak menunjukkan peningkatan, namun ia menaruh harapan tidak terjadi penurunan signifikan sebagaimana pada 2017 dengan produksi 260.000 ton menjadi sekitar 220.000 ton pada 2018.

“Kalau tahun ini sebenarnya saya menaruh harapan besar, karena dari Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian mengambil langkah konkrit. Salah satunya dengan menyiapkan pupuk khusus kakao,” ungkap Arie saat dihubungi Bisnis, Minggu (19/5/2019).

Arie menjelaskan bahwa berbeda dengan kebijakan subsidi pupuk generik sebelumnya, Kementrian Pertanian telah menyetujui penyediaan pupuk khusus bagi kakao. Arie sendiri mengharapkan pendistribusian pupuk ini dapat mulai berjalan tahun ini.

“Distribusi pupuk ini mungkin tak langsung berdampak pada peningkatan yang signifikan, tetapi paling tidak akan menahan laju penurunan,” ungkapnya.

Selain distribusi pupuk yang diharapkan dapat mempengaruhi produksi kakao tahun ini, Arie juga memperkirakan program lain berupa penyebaran bibit unggul dari pemerintah bisa dirasakan dalam dua sampai tiga tahun ke depan.

“Kementan juga sudah menyiapkan penyebaran satu juta lebih bibit kakao. Menurut saya itu akan signifikan tapi tidak tahun ini karena benih butuh dua sampai tiga tahun untuk menunjukkan hasilnya,” ujar Arie.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bunga Citra Arum Nursyifani
Terkini