Korut Desak AS Kembalikan Kapalnya Yang Disita

Bisnis.com,22 Mei 2019, 04:56 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Militer Korea Utara melakukan latihan dengan beberapa peluncur dan senjata taktis ke Laut Timur selama latihan militer di Korea Utara, dalam foto 4 Mei 2019 yang dipasok oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA)./KCNA via Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Korea Utara mendesak Amerika Serikat untuk mengembalikan kapal barangnya yang disita sembari memperingatkan bahwa Washington telah melanggar kedaulatan negara itu sehingga dapat mempengaruhi ‘perkembangan masa depan’ antara kedua negara.

Duta besar Kore Utara untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Kim Song mengadakan konferensi pers yang jarang di PBB di New York untuk menuntut pengembalian segera kapal itu. Amerika Serikat awal bulan ini mengakui telah menyita kapal itu karena dinilai melanggar sanksi AS dan PBB dengan mengekspor batu bara.

“Amerika Serikat harus mempertimbangkan dan menghitung konsekuensi tindakan keterlaluannya terhadap perkembangan di masa depan. Amerika Serikat juga harus mengembalikan kapal barang kami tanpa penundaan,” kata Kim seperti dikuip Reuters, Rabu (22/5/2019).

Korea mengatakan keberadaan kapal itu tidak melanggar aturan karena masih dalam wilayah kedaulatan Korea Utara.

Dia mengatakan penyitaan kapal Wise Honest itu menentang semangat pernyataan Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un setelah pertemuan pertama mereka di Singapura pada Juni 2018. Mereka berjanji untuk membangun hubungan baru antara negara dan bekerja menuju denuklirisasi Korea Utara.

Departemen Kehakiman AS awal bulan ini mengatakan kapal itu disita saat mengarah ke wilayah Samoa Amerika. Kapal itu pertama kali ditahan oleh Indonesia pada April 2018.

Pertemuan kedua antara Trump dan Kim Jong Un di Hanoi gagal pada Februari. Dengan pembicaraan mengenai denuklirisasi terhenti, Korea Utara melanjutkan uji coba senjata lebih banyak bulan ini.

Tes itu dilihat sebagai protes oleh Kim Jong Un setelah Trump menolak permintaannya untuk membebaskan sanksi di KTT Hanoi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Taufikul Basari
Terkini