Korban Meninggal di RSUD Tarakan Karena Peluru Karet

Bisnis.com,22 Mei 2019, 11:20 WIB
Penulis: Muhamad Wildan
Seorang warga membawa paving block saat kerusuhan di Jalan KS. Tubun, Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA – Terdapat korban meninggal dalam kerusuhan yang dimulai sejak Rabu (22/5/2019) dini hari, walupun jumlahnya masih simpang-siur.

Informasi yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ada 6 korban meninggal akibat kerusuhan yang diduga dipicu massa dari luar Jakarta yang datang dini hari tadi.

Disebutkan, keenam korban yang meninggal tersebut masing-masing dirawat di RS Tarakan, RS Pelni, RS Budi Kemuliaan, RS Angkatan Laut Mintoharjo, dan RSCM.

Adapun jumlah korban yang luka-luka hingga pukul 09.00 WIB mencapai kurang lebih 200 orang.

Sejauh ini, korban paling banyak dirawat di RS Tarakan yang hingga pukul 09.00 WIB sudah merawat 80 orang korban, disusul oleh RS Pelni yang menampung 70 orang korban.

Namun, sejauh ini media baru mengonfirmasi ada tiga korban meninggal, yaitu di RSUD Tarakan dua, dan RS Budi Kemuliaan satu korban.

Polisi dan FPI berupaya menghalau perusuh yang beraksi di flyover Slipi, yang diduga sebagai massa dari luar kota.

“Pemprov DKI memastikan bahwa semua pihak yang menjadi korban baik itu sipil, baik itu kepolisian, TNI, petugas semuanya akan kita tangani. Semuanya akan kita obati hingga tuntas,” ujar Anies saat meninjau RS Tarakan, Rabu (22/5/2019).

Kepala Dinkes DKI Jakarta Widyastuti mengatakan pihaknya masih belum dapat memastikan penyebab dari meninggalnya keenam korban.

“Sejauh ini yang kami lihat [korban meninggal] di RS Tarakan memang peluru karet,” ujar Widyastuti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Taufikul Basari
Terkini