Hilang Kesabaran, Duterte Perintahkan Kirim Balik Sampah ke Kanada

Bisnis.com,23 Mei 2019, 09:54 WIB
Penulis: Denis Riantiza Meilanova
Rodrigo Duterte Trump dari Timur/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte nampaknya sudah kehilangan kesabaran mengurusi kontainer sampah Kanada.

Juru Bicara Kepresidenan Salvador Panelo mengatakan bahwa Duterte telah memerintahkan pemerintahnya untuk menyewa perusahaan pelayaran swasta untuk mengirim 69 kontainer sampah ke Kanada dan mengancam akan meninggalkan kontainer itu di perairan teritorialnya jika Kanada menolak menerima sampah.

"Filipina sebagai negara berdaulat yang merdeka tidak boleh diperlakukan sebagai sampah oleh negara asing lainnya," kata Panelo dikutip dari Reuters, Kamis (23/5/2019).

Sebelumnya, Kanada menyatakan limbah yang diekspor ke Filipina antara 2013 dan 2014 adalah transaksi komersial yang dilakukan tanpa persetujuan pemerintah. Kanada sudah setuju untuk mengambil kembali sampah dan kedua negara sedang dalam proses mengatur transfer.

Tetapi hingga tenggat waktu yang ditentukan Manila, yakni 15 Mei, Kanada tak juga bertindak. Buntutnya, pekan lalu Filipina menarik para diplomat top-nya dari Kanada.

“Jelas, Kanada tidak menganggap serius, baik masalah ini maupun negara kami. Rakyat Filipina sangat terhina dengan sikap Kanada yang memperlakukan negara ini sebagai tempat pembuangan sampah," ujar Panelo.

Pada Rabu (22/5), Kanada menyatakan telah menyewa perusahaan, Bollore Logistics Canada, untuk membawa limbah kembali ke Kanada secepat mungkin.

"Pemindahan itu akan selesai pada akhir Juni, karena limbah tersebut harus diperlakukan dengan aman untuk memenuhi persyaratan keselamatan dan kesehatan Kanada," demikian pernyataan pemerintah Kanada.

Pemerintah Filipina telah membuat beberapa protes diplomatik ke Kanada setelah pada 2016 pengadilan memutuskan bahwa sampah-sampah itu harus dikembalikan.

Kiriman kontainer yang tiba di Manila diberi label palsu sebagai berisi plastik yang dimaksudkan untuk didaur ulang. Namun ternyata kontainer tersebut diisi dengan berton-ton limbah rumah tangga, seperti popok, koran, dan botol air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini