Penjualan Pakuwon Semester I Masih Stagnan

Bisnis.com,23 Mei 2019, 21:22 WIB
Penulis: Peni Widarti
Direktur Pakuwon Group Sutandi Purnomosidi (kedua dari kanan)./Bisnis-Peni Widarti

Bisnis.com, SURABAYA – Pengembang Pakuwon Group mengungkapkan penjualan properti sepanjang semester I tahun ini masih stagnan, tetapi diyakini bakal terlihat tumbuh di semester II seiring dengan terpilihnya pemimpin baru periode 2019 -2024.

Direktur Marketing Pakuwon Group, Sutandi Purnomosidi mengatakan stagnansi penjualan properti di semester pertama memang merupakan dampak dari adanya proses pemilu sehingga banyak investor menunggu.

"Tapi kami optimistis di semester II bisa lebih baik dan kita siapkan proyek-proyek baru karena kita lama enggak hadirkan proyek baru," katanya di sela-sela Buka Bersama Media Pakuwon, Kamis (23/5/2019).

Dia mengatakan selain masalah pemilu, pertumbuhan ekonomi Indonesia ini juga dipengaruhi oleh global yakni ada ketidakpastian akibat perang dagang Amerika Serikat dan China.

"Kita berharap ketidakpastian dari perang dagang itu segera berakhir agar cepat mendorong perekonomian terutama di kelas atas atau pengusaha yang setengah mati mendorong usahanya, dan memang itu faktor yang tidak bisa dikontrol," katanya.

Meski begitu, lanjutnya, kondisi global tersebut tidak terlalu terdampak pada kelas menengah bawah yang menjadi penopang pertumbuhan ekonomi dari segi konsumsi yang terus bergerak.

"Seperti kita tahu, UMR di sini saja sudah Rp4 juta dan ekonomi kita mengandalkan sektor konsumsi, bisa dibilang menengah bawah ini lebih stabil," imbuhnya.

Menurut Sutandi, pertumbuhan ekonomi 5,7% ini belum bisa dibilang kencang. Dia berharap dengan pemerintah yang baru terpilih, pertumbuhan ekonomi ke depan bisa tumbuh 6%-7% agar properti kembali booming.

"Selesai pesta demokrasi diharapkan pembangunan tidak hanya infrastruktur tapi harus menggerakkan ekonomi. Kalau bangun jalan terus nanti BUMN saja yang bergerak, swasta ini juga harus digerakkan," imbuh Sutandi.

Adapun pada semester I/2019 ini Pakuwon menargetkan penjualan Rp2 triliun dan hingga kini masih on the track.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini