Siap Kembangkan TI, Pegadaian Tak Ingin Cari Partner Abal-Abal

Bisnis.com,23 Mei 2019, 10:17 WIB
Penulis: Ilman A. Sudarwan
Sunarso (kiri) serahkan jabatan Dirut Pegadaian kepada Kuswiyoto/Bisnis-Istimewa

Bisnis.com, MANADO - PT Pegadaian (Persero) menyatakan, pengembangan produk dan layanan berbasis digital menjadi salah satu fokus perseroan untuk meningkatkan performa pada tahun ini.

Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto mengatakan bahwa perseroan akan merogoh kocek belanja modal sampai dengan Rp500 miliar untuk pengembangan teknologi. Dana tersebut, salah satunya, akan digunakan untuk menambah jumlah staf di bidang teknologi dan informasi.

“Kami punya 120-an orang hari ini untuk pengembangan produk, kami mau tambah sekitar 80-an lagi unntuk kami tempatkan khusus di sana, jadi kalau nanti kita punya sekitar 200 orang, sekarang masih 120 orang,” katanya di Manado, Rabu (22/5/2019).

Dia mengatakan, selain mengembangkan layanan dan jaringan, perseroan juga akan memperluas kerja sama dengan industri teknologi finansial atau tekfin. Saat ini, Pegadaian masih mempelajari beberapa tekfin peer-to-peer lending untuk bekerja sama.

Dalam kerja sama itu, lanjutnya, tekfin akan membantu penyaluran pembiayaan atau menjadi mitra channeling pembiayaan. Dia mengharapkan, dapat bekerja sama dengan tekfin yang telah terbukti memiliki kemampuan dalam mengelola dan menjaga kualitas aset.

“Kami masih izin ke OJK [Otoritas Jasa Keuangan] dulu, dan pemilihan tekfinnya, kami tidak mau yang abal-abal. Salah satunya yang kami jajaki Investree, ada Kredivo, juga, nantinya akan ada sekitar dua tekfin yang kerja sama dengan kami,” ujarnya.

Dari sisi kinerja, dia mengklaim sampai menjelang akhir kuartal II/2019 ini performa Pegadaian masih sesuai dengan target. Dia optimistis dapat mencatatkan pertumbuhan sekitar 15%, baik untuk total aset maupun laba pada akhir tahun ini.

“Alhamdulillah kami on track semua, jadi tahun ini kami ditarget naik 15%, rata-rata ditarget sekitar 15% untuk aset dan laba. Alhamdulillah, sampai April sudah tumbuh 7% [laba] secara year to date,” jelasnya.

Dia mengatakan, perseroan juga akan pelan-pelan menggeser komposisi portofolio gadai dan non gadai secara perlahan menjadi 80% berbanding 20% pada akhir tahun ini. Adapun, hingga saat ini komposisi bisnis gadai masih mencapai sekitar 84%.

Kuswiyoto optimistis dengan berbagai pengembangan layanan dan kerja sama baik dengan sesama perusahaan pelat merah maupun swasta, target tersebut dapat tercapai pada akhir tahun ini. Menurutnya, tantangan utama untuk mencapai target adalah pemasaran dan pengenalan produk.

“Kalau produk kami sudah siapkan bagus, kalau teknologi kita sudah siapkan bagus, kami sudah siap melayani masyarakat yang menggunakan digital kami sudah siap, sekarang tinggal mengomunikasikan, menjual produk-produk kami itu,” katanya.

Adapun, dari sisi pendanaan dia mengatakan bahwa perseroan tidak akan melakukan emisi obligasi pada tahun ini meski sudah mendapat restu dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Menurutnya, ketersediaan dana dari perbankan masih akan menjadi andalan bagi perseroan.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah V Pegadaian Manado Zulfan Adam mengatakan, kinerja perseroan di regional Sulut, Gorontalo, Sulteng, Malut, Papua, dan Papua Barat yang berada di bawah Kanwil V, tercatat bertumbuh positif sepanjang 5 bulan awal tahun ini.

Dia megatakan, dari sisi jumlah nasabah peningkatan jumlah nasabah mencapai sekitar 600.000 nasabah, atau tumbuh 123% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Menurutnya, salah satu produk yang mendorong penambahan jumlah nasabah itu adalah produk tabungan emas.

“Bukan cuma orang yang butuh, tapi orang yang kelebihan dana juga bisa datang ke Pegadaian, untuk investasi itu. Kami punya tabungan emas, jadi tidak perlu malu lagi ke Pegadaian, tidak hanya orang butuh uang, tapi juga orang yang kelebihan dana juga bisa menggunakan layanan kami,” jelasnya.

Dia mengatakan, pada enam provinsi tersebut, komposisi bisnis nongadai mencapai sekitar 80%, dan sisanya masih bisnis konvensional pegadaian. Adapun, kontribusi bisnis terhadap pendapatan secara nasional mencapai sekitar 8%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini