Stabilitas Politik Jadi Kunci Penggerak Rupiah

Bisnis.com,23 Mei 2019, 10:43 WIB
Penulis: Hadijah Alaydrus
Warga antre menukarkan uang baru dari mobil penukaran uang Bank Indonesia, di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pelabuhan Jongor, Tegal, Jawa Tengah, Kamis (16/5/2019)./ANTARA-Oky Lukmansyah

Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan rupiah dalam sepekan ini akan bergantung dari upaya pemerintah, TNI, dan Polri dalam meredam kisruh yang terjadi pascapengumuman hasil Pilpres 2019.

Kepala Ekonom PT Bank Nasional Indonesia Tbk. Ryan Kiryanto mengungkapkan, kondisi ini harus bisa ditangani dengan segera karena pada saat yang sama tekanan rupiah juga berasal dari eksternal akibat ketidakpastian kondisi global.

"Kalau ditambah dengan kondisi politik di dalam negeri yang tidak kondusif tentu semakin menekan rupiah kita," tegas Ryan, Kamis (23/05/2019).

Oleh karena itu, pergerakan rupiah akan bergantung kepada respon aparat keamanan dan pemerintah sampai akhir pekan ini untuk menciptakan situasi yang kondusif dan tidak ada anarkisme.

Dengan demikian, pasar tidak akan merespon negatif.

Selain itu, dia menilai intervensi Bank Indonesia (BI) dalam menjaga stabilitas nilai tukar harus terus dimaksimalkan agar depresiasi rupiah tidak semakin dalam. 

"Jika jatuh semakin dalam, efek psikologisnya makin sulit dikelola," ujar Ryan.

Menurutnya, semua pihak tidak perlu khawatir karena cadangan devisa Indonesia cukup memadai sekitar US$124,3 miliar. Dia yakin intervensi BI akan direspon positif oleh pasar karena bank sentral dinilai bertindak taktis dan sesuai momentum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Tegar Arief
Terkini