Meski Surplus, Pemerintah Bakal Genjot Ekspor ke Belanda

Bisnis.com,23 Mei 2019, 11:49 WIB
Penulis: Hadijah Alaydrus
Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah berharap kerja sama perdagangan dengan Belanda terus ditingkatkan. Hal ini bertujuan untuk mengerek volume dan nilai ekspor ke negara tersebut.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro membahas kerja sama ini dengan Minister for Foreign Trade and Development Cooperation of the Kingdom of the Netherlands H. E. Ms. Sigrid Kaag di sela Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) Ministerial Meeting 2019.

Bambang memaparkan, volume perdagangan bilateral Indonesia-Belanda cenderung meningkat dari 2014-2018, yaitu dari US$4,589 juta pada 2014, kemudian berturut-turut meningkat menjadi US$4,22 juta pada 2015, US$3,97 juta pada 2016, setahun kemudian menjadi US$ 5,06 juta, hingga US$ 5,13 juta pada 2018.

"Dilihat dari neraca perdagangannya, Indonesia dalam posisi surplus. Meski seperti itu, kami merasa perlu untuk tetap meningkatkan volume perdagangan dengan Belanda," kata Bambang dalam siaran pers, Kamis (23/05/2019).

Selain perdagangan, kedua perwakilan negara juga membahas pembangunan berkelanjutan, khususnya di bidang manajemen sumber daya air.

National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) adalah salah satu contoh proyek kerja sama pembangunan dengan Belanda.

Menurutnya, masterplan NCICD telah selesai pada 2015 dan sekarang kerja sama fokus pada pengembangan rencana terintegrasi penanggulangan banjir di Jakarta.

"Kerjasama tersebut juga akan mencakup skema dan sumber pembiayaan, serta tinjauan kelembagaannya."

Terkait dengan hal ini, kedua belah pihak juga sedang membahas perpanjangan MoU kerjasama antara Indonesia–Belanda–Korea terkait Detail Engineering Design Preparation.

Bappenas berharap pembahasan mengenai perpanjangannya dapat selesai pada akhir bulan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Tegar Arief
Terkini