5 Berita Populer, Ini Tanggapan Sandiaga Soal Adanya Aksi Demo di Masjid Al-Azhar dan Kutil Kelamin Jadi Ancaman Laten Banyak Orang

Bisnis.com,24 Mei 2019, 12:41 WIB
Penulis: Oliv Grenisia
Calon Presiden dan Wakil Presiden 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menyampaikan pidato terkait dengan kerusuhan aksi 22 Mei 2019, Rabu (22/5/209).Bisnis-Feni Frecynthia.

1. Beredar Pesan Broadcast Aksi Demo 24 Mei di Masjid Al-Azhar, Ini Tanggapan Sandiaga

Cawapres Nomor Urut 02 Sandiaga Uno angkat bicara terkait adanya pesan berantai atau broadcast message melalui WhatsApp yang menyebutkan akan ada aksi demonstrasi pada Jumat (24/5/2019).

Dalam broadcast message itu disebutkan bahwa massa pendukung Prabowo-Sandi akan bergerak dari Masjid Al-Azhar. Aksi demo tersebut akan dipimpin Ustaz Bernard. Baca selengkapnya di sini

2. Ancaman Laten Kutil Kelamin, 1 Kasus Baru Per 1 Detik

Kutil kelamin (genital warts) adalah salah satu dari sekian banyak penyakit infeksi menular seksual (IMS).

Penyakit ini dapat didapat setelah ditularkan dari orang lain yang terinfeksi human papillomavirus (HPV). Baca selengkapnya di sini

3. Pengakuan Wartawan : Kehadiran Perempuan Bercadar di Aksi 22 Mei, Pengalaman Paling Menegangkan

Kehadiran perempuan bercadar dengan pakaian serba hitam pada malam terjadinya aksi 22 Mei menjadi hal paling menegangkan bagi Aziz Rahardyan, wartawan Bisnis Indonesia.

Aziz mengungkapkan dari banyak peristiwa kericuhan yang diliput pada 22 Mei, kehadiran perempuan bercadar itulah yang paling menegangkan. Baca selengkapnya di sini

4. Polri : Provokator Aksi 22 Mei Lebih Didominasi Preman Tanah Abang, Mereka Dibayar

Polri menyebutkan massa aksi 22 Mei yang telah ditetapkan sebagai tersangka lebih didominasi oleh preman Tanah Abang. Mereka dibayar untuk membuat provokasi dalam aksi tersebut.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo menjelaskan sampai saat ini sudah 300 orang yang ditangkap, baca selengkapnya di sini

5. Korsel Butuh 8.000 TKI, Gajinya Rp21 Juta per Bulan. Tertarik?

Pemerintah Korea Selatan membutuhkan delapan ribu tenaga kerja Indonesia (TKI) untuk tahun 2019 yang akan ditempatkan bekerja di berbagai industri manufaktur dan perikanan dengan besaran gaji pokok sebesar Rp21 juta per bulan, ditambah jaminan asuransi, disediakan tempat tinggal dan makan setiap hari.

Dalam upaya memenuhi kebutuhan TKI untuk Korsel, Pemerintah Indonesia melalui Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dan Institut Koperasi Indonesia (Ikopin) menggelar seleksi calon TKI, baca selengkapnya di sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Surya Rianto
Terkini