China Tuding Balik Pompeo yang Berbohong soal Huawei

Bisnis.com,24 Mei 2019, 16:36 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Mike Pompeo/reuters

Bisnis.com, JAKARTA--China mengecam Menlu AS, Mike Pompeo karena mengarang rumor dengan mengatakan bahwa kepala eksekutif Huawei Technologies Co Ltd berbohong tentang hubungan perusahaannya dengan pemerintah China.

Amerika Serikat menempatkan Huawei pada daftar hitam perdagangan minggu lalu dan melarang perusahaan-perusahaan AS melakukan bisnis dengan pembuat peralatan jaringan telekomunikasi terbesar di dunia itu.

Hal itu telah memicu perang dagang menjadi kian panas di antara kedua ekonomi terbesar di dunia tersebut.

Huawei telah berulang kali membantah bahwa perusahaannya dikendalikan oleh pemerintah China, militer atau dinas intelijen.

Pompeo, saat berbicara kemarin, juga menolak pernyataan CEO Huawei, Ren Zhengfei bahwa perusahaannya tidak akan pernah berbagi rahasia pengguna teknologinya.

Pompeo mengatakan dirinya percaya akan lebih banyak perusahaan Amerika Serikat yang akan memutuskan hubungan bisns dengan raksasa teknologi itu.

"Baru-baru ini, beberapa politisi AS terus-menerus mengarang rumor tentang Huawei tetapi tidak pernah memberikan bukti yang jelas bahwa negara memamfaatkan perusahaan itu,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang ketika ditanya tentang pernyataan Pompeo seerti dikutip Reuters, Jumat (24/50.

Amerika Serikat telah membujuk negra sekutunya agar tidak menggunakan Huawei untuk jaringan 5G Huawei dengan alasan masalah keamanan.

Lu mengatakan pemerintah AS telah memprovokasi publik sehingga membingungkan dan menghasut untuk menolak produk Huawei.

Presiden Donald Trump juga mengatakan bahwa keluhan AS terhadap Huawei mungkin diselesaikan dalam kerangka kesepakatan perdagangan AS-China. Dia mengaakan raksasa telekomunikasi China itu sangat berbahaya.

Akan tetapi Lu mengatakan tidak mengerti apa yang dibicarakan Trump.

"Terus terang, saya sebenarnya tidak yakin apa arti spesifik dari apa yang dikatakan pemimpin AS, katanya. Dia menambahkan bahwa jika wartawan tertarik, mereka harus meminta Amerika Serikat untuk mengklarifikasi.

Lu menegaskan bahwa Amerika Serikat harus berhenti menggunakan kekuatan nasionalnya untuk menekan dan mencemarkan nama baik perusahaan negara lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini