Harga Tiket Pesawat Mencekik, DAMRI : Pengguna Bus AKAP Melonjak

Bisnis.com,24 Mei 2019, 09:43 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Ilustrasi - Bus Damri/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan Umum (Perum) Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia (DAMRI) mengungkap kerugian angkutan bus bandara akibat tingginya harga tiket penerbangan terkompensasi peningkatan penumpang bus antarkota antarporvinsi (AKAP).


Direktur Utama Perum DAMRI Setia N Milatia Moemin mengakui adanya lonjakan permintaan pada bus AKAP seiring dengan tingginya harga tiket pesawat.


Di sisi lain, sejak tiket naik, DAMRI mengalami penurunan penumpang bus yang menuju bandara sehingga penjualan tiketnya menurun.


"Lebih dari 30% bahkan sampai 40% penurunannya per hari, tapi sebelum puasa sudah mulai naik. Sementara itu, segmen AKAP naik 10% dan bisa menutup kerugian yang terjadi di bandara. Jumlah armada bandara berkisar 390 unit sedangkan total armada kami hingga 3.000 unit," terangnya Kamis (23/5/2019). 


Dia menuturkan, salah satu cara menyiasati sepinya penumpang pesawat sebelum Ramadan yakni dengan melakukan manajemen armada dan memindahkan armada yang tidak beroperasi ke rute AKAP, antarnegara, logistik, keperintisan. "Tidak terlalu sulit memindahkan armada ke segmen lain," imbuhnya.


Dia menuturkan, kenaikan jumlah penumpang terutama di bus AKAP akan semakin signifikan menjelang Lebaran 2019. Hal ini, terangnya, karena kebiasaan masyarakat Indonesia yang membeli tiket bus di 'menit-menit akhir'.


DAMRI sebagai penyedia layanan transportasi Mudik Bersama BUMN, bersinergi dengan 40 BUMN lainnya. Total armada yang digunakan mencapai 843 armada dengan target 42.552 penumpang. Sementara itu, 525 unit armada di antaranya dipergunakan oleh PT Jasa Raharja.


Selain itu, DAMRI juga turut serta menyediakan mudik gratis menggunakan bus dengan target pemudik sebanyak 300 orang, menggunakan 7 unit armada.


Rute mudik gratis DAMRI, yakni Bandung--Kuningan, Jakarta--Kuningan, Jakarta--Cilacap, Jakarta--Purwokerto, Sukabumi--Puwokerto, Pontianak--Nanga Pinoh, dan Pontianak--Sintang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini