Urbanisasi Ancam Kelangsungan Pertanian Nasional

Bisnis.com,25 Mei 2019, 22:29 WIB
Penulis: David Eka Issetiabudi
Petani memanen kentang di Desa Cicayur, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (15/1/2019)./Bisnis-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA—Laju perpindahan penduduk dari desa ke kota yang diperkirakan terus meningkat setiap tahunnya mengancam kelangsungan sektor pertanian Indonesia.

Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Muhammad Diheim Biru mengatakan fenomena urbanisasi memengaruhi produksi sektor pertanian karena jumlah pekerjanya, yang kebanyakan berada di pedesaan, terus berkurang.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Survei Angkatan Kerja Nasional tentang penduduk 15 tahun ke atas menurut status pekerjaan utama, jumlah pekerja bebas sektor pertanian pada 2018 merupakan yang paling rendah dari 10 tahun terakhir yaitu sebanyak 4.582.344 orang.

“Penurunan pekerja sektor pertanian ini berpotensi memengaruhi produksi komoditas pangan nasional. Produktivitas pangan nasional dikhawatirkan tidak mampu memenuhi jumlah permintaan pasar yang terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk,” kata Diheim , Sabtu (25/5/2019).

Diheim berharap pemerintah membentuk sistem pekerjaan yang bisa menopang sektor pertanian di Indonesia sehingga produksi pangan dapat meningkat secara konstan.

Selain itu, menurut Diheim , laju urbanisasi sebaiknya ditekan melalui penggunaan teknologi pertanian yang lebih efisien, seperti penggunaan benih berkualitas baik dan alat pertanian terkini, membuka kesempatan bagi sektor swasta untuk ikut memasok dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini