Bisnis.com, JAKARTA— Selama bulan Ramadan, umat Islam diwajibkan menjalankan puasa, yaitu menahan diri dari makan-minum dari Subuh hingga Mahrib. Makna menahan diri dalam puasa ternyata sejalan dengan semangat pengelolaan finansial.
Dalam investasi, kita dituntut untuk bisa menyisihkan dana yang ditempatkan pada instrumen tertentu, dan ditahan untuk periode waktu tertentu pula, bisa jangka menengah atau jangka panjang. Tujuannya, selain dana bertumbuh, kita juga bisa menikmatinya di masa depan.
Nah, selama Ramadan, jika semangat menahan diri itu dijalankan, bagi Anda pekerja yang menerima gaji bulanan, ternyata banyak pos pengeluaran yang bisa ditekan dan kemudian dialokasikan untuk masuk ke kantong investasi.
Menurut Enry Danil, Head of Fixed Income PT Syailendra Capital, setidaknya ada dua sumber menambah suntikan dana investasi selama Ramadan, yaitu Tunjangan Hari Raya (THR) dan pos alokasi makan siang. Pasalnya, selama puasa kita tidak mengeluarkan uang untuk makan siang, sehingga bisa disimpan untuk masuk pos investasi.
Sebagai contoh, dengan asumsi pengeluaran makan siang sekitar Rp50.000 – Rp100.000 per hari, maka Anda yang menjalankan ibadah puasa dapat dana tambahan sekitar Rp1,5 juta—Rp3 juta. Itu dari penghematan uang makan siang.
Selanjutnya, Anda bisa menyisihkan THR untuk tambahan awal modal investasi. Tidak harus banyak, karena pastinya keluarga juga butuh dana untuk merayakan Idulfitri.
Berikut simulasi tambahan investasi bulan Ramadan
Tabungan makan siang : Rp1.500.000 – Rp3.000.000
Penyisihan THR : Rp1.000.000
Total dana tambahan investasi : Rp2.5.000—Rp4.000.000
Di luar itu, Anda tetap harus mengalokasikan gaji bulanan untuk investasi. Jika alokasi bulanan untuk investasi adalah Rp500.000 atau Rp1 juta, maka di akhir Ramadan Anda akan mendapat suntikan dana investasi hingga Rp5 juta. Tentu bukan tambahan dana yang kecil jika alokasi bulanan Anda untuk investasi berkisar di Rp1 jutaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel