Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Central Asia Tbk. mencatatkan kredit yang dihapusbukukan atau write-off sebesar Rp1 triliun pada kuartal I/2019.
Sekretaris Perusahaan BCA Jan Hendra menyampaikan bahwa kredit yang dihapusbukukan didominasi oleh segmen korporasi dan konsumer.
"BCA mencatat restrukturisasi kredit yang cukup stabil hingga kuartal I/2019 [year to date/ytd], sebesar 1,4%," katanya kepada Bisnis, belum lama ini.
Berdasarkan laporan publikasi, per kuartal I/2019 rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross BCA tercatat sebesar 1,47%, menurun dari posisi pada periode yang sama tahun lalu sebesar 1,54%. Sementara itu, rasio NPL net meningkat dari 0,46% menjadi 0,50% yoy.
Jan menyampaikan perseroan tetap memperhatikan kualitas kredit dengan menggunakan prinsip kehati-hatian yang dimulai sejak perekrutan debitur. Selain itu, strategi yang dijalankan perseroan adalah dengan menyalurkan kredit kepada nasabah dengan rekam jejak yang baik dan pada sektor-sektor potensial.
Jan menambahkan penyaluran kredit yang dilakukan perseroan terdiversidikasi ke berbagai sektor ekonomi, sehingga bisa meminimalkan risiko yang terkonsentrasi.
Per Maret 2019, portofolio kredit perseroan tercatat meningkat 13,2% secara tahunan menjadi Rp532 triliun. Kredit ke segmen debitur korporasi tumbuh 15,8% secara tahunan menjadi Rp207,8 triliun, sedangkan kredit konsumer tumbuh 7,7% secara tahunan menjadi Rp139 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel