Pintu Tol Keluar Tingkir dan Sekitarnya Bakal Macet, Ini Antisipasinya

Bisnis.com,27 Mei 2019, 09:43 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Ilustrasi - Warga melintas di sekitar gerbang jalan tol Salatiga yang berlatar belakang gunung Merbabu di Tingkir, Salatiga, Jawa Tengah, Kamis (8/6)./Antara-Aloysius Jarot Nugroho

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan siapkan berbagai langkah penanganan kepadatan lalu lintas di ruas jalan alternatif wilayah Tingkir, Salatiga dan Boyolali, Jawa Tengah, saat puncak arus mudik dan balik Lebaran 2019.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi menuturkan bahwa pihaknya sudah mengamati beberapa kota yang mungkin terjadi hambatan yang cukup signifikan dan ada potensi kemacetan terutama karena pintu keluar tol yang langsung masuk jalan kabupaten.


Menurutnya, permasalahan di Salatiga dan Boyolali yaitu begitu keluar tol, akan langsung bertemu jalan kecil sehingga dikhawatirkan akan terjadi antrean kepadatan kendaraan.

“Karakter jalannya selain sempit juga banyak tikungan dan perlintasan jalan kampung. Saya menyarankan yang pertama, ada beberapa jalan perkampungan yang mungkin tidak begitu banyak pertumbuhannya untuk ditutup saja," ungkapnya dalam keterangan resmi, Minggu (26/5/2019).


Kedua, dia meminta dilakukan buka tutup di pintu tol kalau sudah terjadi kemacetan akan ditutup yang arah masuk ke tol, tetapi situasional dan bergantung dari kepolisian.


Dia berharap di pintu tol Boyolali dan Tingkir akan ada penambahan gate keluar sehingga akan mempercepat arus lalu lintas. Menurut Budi, hambatan yang paling berat di jalan nasional yaitu adanya pasar tumpah yang butuh penanganan dari pemerintah daerah.


“Harus ada penanganan khusus, banyak hal yang dapat dilakukan yaitu mengurangi parkir di sisi jalan sepanjang pasar tumpah dan menyediakan kantong parkir yang lain. Kedua, kami siapkan zebra cross pada lokasi tertentu jadi masyarakat tidak boleh menyeberang di sembarang tempat, juga pemasangan water barrier atau traffic cone untuk mencegah masyarakat menyeberang sembarangan," katanya.


Selanjutnya, perlu adanya penjagaan dari petugas sehingga kebiasaan masyarakat bisa terbentuk lebih baik. Selain itu, guna mengantisipasi macet panjang, Budi Setiyadi meminta setiap wilayah menyediakan petugas kesehatan demi menghindari peristiwa seperti di Brexit beberapa tahun lalu kembali terulang.


“Bayangkan sudah macet, panas, dan dehidrasi, jadi perlu jaga-jaga juga dengan menyediakan petugas kesehatan yang siap siaga,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusuf Waluyo Jati
Terkini