BERITA GLOBAL 28 MEI: Ekonomi China Makin Rapuh, Trump Ingin Keseimbangan Neraca Dagang

Bisnis.com,28 Mei 2019, 08:46 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kanan) bersama Presiden China Xi Jinping (kiri) saat kunjungan ke Beijing, China, Kamis (9/11/2017)./Reuters-Damir Sagolj

Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai ekonomi China dan kunjungan kenegaraan Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke Jepang menjadi sorotan media nasional pada hari ini, Selasa (28/5/2019).

Berikut rangkuman berita utama di sejumlah media nasional:

Makin Rapuhnya Ekonomi China. Efek perang dagang dengan Amerika Serikat yang berlarut-larut, makin merongrong ketahanan ekonomi China. Kemampuan perusahaan industri China dalam mencatatkan keuntungan makin menyusut pada April akibat aktivitas manufaktur yang melambat. (Bisnis Indonesia)

Bank Sentral Turki Naikkan GWM. Bank Sentral Turki telah meningkatkan rasio persyaratan cadangan bank umum alias giro wajib minimum (GWM) untuk deposito valuta asing, sebuah kebijakan lanjutan yang ditujukan untuk mencegah penduduk lokal mengonversi tabungan lira mereka ke mata uang lain. (Bisnis Indonesia)

Trump Ingin Keseimbangan Neraca Dagang. Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendesak Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe untuk menyeimbangkan kesenjangan neraca perdagangan dengan Amerika Serikat. (Bisnis Indonesia)

Jepang Batasi Asing di Sektor TI. Pemerintah Jepang akan menambahkan sektor industri berteknologi tinggi ke dalam kelompok bisnis yang kepemilikan asingnya mengalami pembatasan. (Kontan)

Pos-pos Utama di UE Mulai Diperebutkan. Hasil pemungutan suara dalam pemilu Parlemen Eropa menunjukkan bahwa suara yang diraih kelompok anti-Uni Eropa (UE) atau euroscpetic dan partai-partai hijau cukup signifikan. Sedangkan suara partai-partai arus utama turun. Hasil tersebut memicu perebutan jabatan-jabatan utama di UE pada Senin (27/5). (Investor Daily)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Taufikul Basari
Terkini