Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (BPD DIY) akan lebih gencar menggenjot segmen konsumer demi mengejar target penyaluran kredit sebesar 14% pada tahun ini.
Direktur Pemasaran Bank BPD DIY R. Agus Trimurjanto menuturkan perseroan memiliki target penyaluran kredit lebih tinggi dari realisasi tahun lalu sebesar 11,47%. Perseroan menilai masih banyak pasar potensial yang selama ini kurang tergarap, terutama di segmen konsumer.
"Pertumbuhan kredit kami bisa sampai 14% [yoy]. Pada kuartal kedua ini akan lebih kami tingkatkan, terutama segmen konsumer seperti kredit kepemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor, serta kredit multiguna lainnya," katanya, pekan lalu.
Sebagai informasi, pertumbuhan kredit BPD DIY pada kuartal pertama 2019 sudah mencapai 11,59% (yoy). Capaian tersebut juga lebih tinggi dari pertumbuhan periode sama tahun lalu yang mencapai 9,23% (yoy).
Adapun, kredit segmen konsumer mencapai Rp3,4 triliun atau hampir mencapai 50% dari total kredit Rp6,97 triliun.
Agus menyampaikan Bank BPD DIY memiliki kerja sama dengan sebagai payroll dan penyedia layanan cash management kepada 120 institusi yang jumlah karyawannya mencapai 86.000 orang lebih. Namun, dari jumlah tersebut, perseroan baru mampu menyalurkan kredit konsumer sebesar 40%.
"Jadi baru 40% nasabah potensial yang bisa kami garap. Artinya, masih besar sekali potensi kami untuk menggenjot kredit konsumer ini," ucapnya.
Selain itu, menurutnya, konsumsi masyarakat di daerah Bank BPD DIY beroperasi juga telah memasuki fase puncak. Dengan demikian, perseroan memiliki kesempatan untuk menggenjot kredit segmen konsumer tersebut lebih tinggi.
Meski konsumsi masyarakat tersebut sedikit tertahan pada kuartal pertama, tetapi Agus meyakini masyarakat akan kembali meningkatkan konsumsinya pada kuartal selanjutnya.
Di sisi lain, Agus menyampaikan penyaluran kredit tersebut didukung oleh penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang juga dua digit. Hal ini berguna untuk menjaga daya saing suku bunga kredit, yang pada akhirnya dapat mempertahankan kecepatan penyaluran kredit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel