Bisnis.com, JAKARTA – PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) membukukan pertumbuhan aset senilai Rp18,05 triliun per Desember 2018, tumbuh 11,56 persen secara tahunan dibandingkan pada tahun sebelumnya senilai Rp16,18 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan 2018, perusahaan plat merah ini mencatatkan pertumbuhan pendapatan underwriting sebesar 3,48 persen yaitu menjadi Rp5,95 triliun dibandingkan pada 2017 yang senilai Rp5,75 triliun.
Kendati mencatatkan kinerja yang positif, laba Askrindo menurun dari Rp903,38 miliar pada 2017 menjadi Rp650,83 miliar pada 2018, atau turun 27,95 persen.
Hal itu disebabkan pengeluaran perusahaan lebih tinggi dari sebelumnya. Beban usaha tercatat menjadi Rp994,86 miliar, naik 20,90 persen secara tahunan. Perusahaan juga mengeluarkan zakat lebih tinggi enam kali lipat menjadi Rp1,3 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel