Bisnis.com, JAKARTA – Pemasaran produk asuransi perjalanan atau travel insurance masih mencatatkan pertumbuhan pada periode Ramadan hingga Lebaran 2019, kendati tidak lebih signifikan ketimbang bulan-bulan sebelumnya.
Sejumlah perusahaan asuransi umum pun tetap menyediakan produk khusus guna memacu pemasaran dan memberikan pilihan baru bagi nasabahnya.
CEO PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance) Julian Noor mengatakan umumnya pembelian tiket untuk sarana transportasi saat arus mudik dan balik sudah dilakukan jauh-jauh hari oleh masyarakat. Oleh karena itu, jelasnya, peningkatan permintaan produk asuransi perjalanan sudah terjadi sejak bulan-bulan sebelumnya.
Kendati begitu, dia mengatakan pada periode Ramadan hingga Lebaran masih terjadi peningkatan permintaan produk khusus tersebut.
“Untuk asuransi perjalanan khususnya menyambut Lebaran, kami tidak bisa melihat secara langsung datanya karena biasanya pembelian tiket untuk Lebaran sudah dilakukan jauh-jauh hari, bukan mendadak. Tapi jika melihat trennya, asuransi perjalanan mengalami peningkatan sekitar 10-15% setiap bulannya,” ujar Julian kepada Bisnis, Selasa (28/5/2019).
Untuk periode ini, Julian mengatakan Adira Insurance juga memberikan perlindungan khusus untuk para pemudik melalui paket perlindungan Asuransi Mudik. Asuransi mudik melindungi pemudik dari berbagai risiko yang ada seperti kecelakaan, kehilangan kendaraan, kehilangan dokumen dan barang bawaan pribadi saat perjalanan hingga kebakaran ataupun pencurian rumah saat ditinggal mudik.
Menurutnya, produk ini dirancang karena saat perjalanan mudik risiko kecelakaan kian meningkat.
“Sehingga kami ingin memberikan perlindungan dengan premi yang sangat terjangkau dilengkapi jaminan terbaik untuk pemudik,” ujarnya.
Langkah serupa dilakukan oleh PT Asuransi Bringin Sejahtera Artamakmur (BRINS General Insurance) yang memasarkan produk khusus, Asuransi Mudik Brins 2019, guna melayani pemudik dalam periode Lebaran tahun ini.
Tri Wintarto, Direktur Utama BRINS General Insurance, menjelaskan produk ini merupakan jenis asuransi kecelakaan diri atau personal accident (PA). Melalui peluncuran produk ini pihaknya ingin memberikan manfaat dan rasa aman kepada pemudik yang berkendara atau menggunakan sarana transportasi ke kampung halaman.
Dia menjelaskan premi yang dikenakan pun terbilang terjangkau dengan proses pembelian yang juga mudah.
“Preminya hanya Rp12.500 dengan sejumlah manfaat. Proses penutupannya pun sederhana,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (28/5/2019).
Tri mengatakan Asuransi Mudik Brins 2019 ini akan melindungi peserta dari risiko kematian dan cacat akibat kecelakaan dengan maksimum penggantian klaim sebesar Rp30 juta. Selain itu, produk ini juga memberikan santunan berupa biaya perawatan senilai Rp3 juta dan biaya pemakaman senilai Rp2 juta bagi korban meninggal dunia.
Lebih lanjut, dia menuturkan masa pertanggungan produk ini berlaku selama 1 bulan. Adapun, periode penjualan produk ini berlangsung sejak 25 Mei – 10 Juni 2019.
“Peserta Asuransi dapat membeli produk ini dengan mengisi form sederhana dan akan mendapatkan kartu peserta. Untuk klaim, nanti bisa menghubungi call center kami dan menunjukkan kartu tersebut,” jelasnya.
Tri menambahkan pihaknya juga menyediakan sejumlah produk lain untuk memberikan rasa nyaman kepada Tertanggung, yakni melalui produk asuransi properti Brins Asri dan asuransi kendaraan Brins Oto. Kedua produk itu, jelasnya, bisa memberikan proteksi atas risiko kebakaran dan kerusakan atau kehilangan kendaraan saat ditinggal mudik.
Sementara itu, CEO Asuransi PT Asuransi Simas Insurtech Teguh Aria Djana mengatakan pihaknya membukukan peningkatan pemasaran produk asuransi perjalanan hingga 119% pada periode Januari - April 2019.
Dia menjelaskan pada periode tersebut pihaknya membukukan perolehan premi senilai Rp6,7 miliar. Realisasi itu naik signifikan dari pendapatan premi dari lini bisnis yang sama pada Januari – April 2018.
“Dibanding Januari – April 2018, maka premi asuransi perjalanan pada 2019 tumbuh 119%, dari Rp3 miliar menjadi Rp6,7 miliar,” ungkapnya kepada Bisnis, Senin (27/5/2019).
Teguh menjelaskan peningkatan raihan premi itu terutama dipicu oleh permintaan masyarakat untuk transportasi selama periode Lebaran 2019, yang jatuh pada Mei – Juni ini.
Dia merincikan tren peningkatan signifikan itu tidak berlanjut pada periode Ramadan hingga Lebaran dan setelahnya. Hal itu dinilai menjadi fenomena tahunan.
“Tren kenaikan pada periode Ramadan biasanya tidak besar dari minggu ke minggunya. Kebanyak sudah secure tiket pesawat sebulan sebelumnya,” ujar Teguh.
Dia menambahkan peningkatan perolehan premi pada periode Ramadan hingga pascalebaran pun lebih didorong oleh upaya pihaknya mendiversifikasi produk dan mitra.
Contohnya, sebut Teguh, saat ini pihaknya juga sudah memasarkan asuransi perjalanan untuk penumpang kereta.
“Kenaikan di Simas lebih karena penambahan partner dan varian produk asuransi travel- nya,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel