UN Berbasis Komputer Tingkat SMP Torehkan Sejarah

Bisnis.com,29 Mei 2019, 09:40 WIB
Penulis: Ria Theresia Situmorang
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), Totok Suprayitno. JIBI/Bisnis/Ria Theresia Situmorang

Bisnis.com, JAKARTA – Ujian nasional (UN) jenjang Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) menorehkan sejarah dengan ekspansi ujian berbasis komputer (UNBK) hingga mencakup 83 persen peserta peserta (3.581.169) dari 43.833 sekolah. 

Pada tahun 2019, tujuh provinsi telah menyelenggarakan UNBK jenjang SMP 100 persen. Sebanyak 22 provinsi menyelenggarakan UNBK jenjang MTs 100 persen, sedangkan ujian paket B terselenggara UNBK 100 persen di 33 provinsi. 

Perluasan penyelenggaraan UNBK tersebut diiringi dengan kenaikan nilai sekolah-sekolah penyelenggara UNBK dibanding tahun 2018.

"Kenaikan nilai tertinggi terjadi pada mata pelajaran Matematika," ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), Totok Suprayitno, di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Selasa (28/5/2019). 

"Tren rata-rata kenaikan nilai murni di SMP Negeri sebanyak 1,67 poin, sedangkan SMP swasta sebanyak 2,11 poin. Kemudian MTs negeri sebanyak 1,58 poin, sedangkan MTs swasta sebanyak 1,34 poin," tambahnya. 

Untuk pendidikan kesetaraan, terjadi peningkatan jumlah peserta UNBK dari 79,639 ribu peserta (2018) menjadi 118,885 ribu (2019). Nilai rata-rata UN untuk mata pelajaran Matematika naik 1,32 poin, sedangkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) meningkat 0,36 poin.

"Berdasarkan distribusi nilai, terlihat perbedaan profil peserta 2019 dibandingkan tahun 2018 adalah bertambahnya peserta didik dengan rerata nilai kurang dari 40," jelas Totok. 

Informasi hasil ujian nasional selama lima tahun terakhir (tahun 2015 sampai 2019) dapat diketahui oleh masyarakat melalui laman http://puspendik.kemdikbud.go.id/hasilun. Informasi yang ditampilkan cukup beragam, di antaranya gambaran umum capaian satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, maupun nasional yang dapat dilihat dari statistik umum. 

Sedangkan informasi detail tentang capaian di setiap butir soal juga dapat dipelajari dari laman tersebut.

"Informasi yang tersedia dapat menjadi refleksi atau umpan balik bagi pembelajaran di setiap satuan pendidikan serta landasan kebijakan berorientasi mutu," pungkas Totok. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini