Tiket Mahal, Ratusan Penerbangan di Malang Dibatalkan, Terbanyak Sriwijaya

Bisnis.com,31 Mei 2019, 06:12 WIB
Penulis: Newswire
Dua pramugari melintas di lorong pesawat dalam acara Kartini Flight yang diadakan Sriwijaya Air Group, Minggu (21/42019)./Bisnis-Sriwijaya Air Group

Bisnis.com, MALANG – Mahalnya harga tiket pesawat terbang rupanya berdampak langsung pada tingkat keterisian. Penurunan drastis jumlah penumpang berakibat pembatalan ratusan jadwal penerbangan domestik melalui Bandar Udara Abdulrachman Saleh di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bandar Udara Bandar Udara Abdulrachman Saleh Suharno mengatakan tercatat 447 penerbangan sepanjang Januari-April 2019 dibatalkan oleh maskapai-maskapai yang melayani rute Jakarta-Malang maupun Malang-Jakarta untuk menghindari kerugian besar.

“Saya kasih contoh, kemarin penumpang yang datang 1.600 orang dan yang berangkat hanya 700 orang. Demi efisiensi, kalau load factor [keterisian penumpang]-nya jomplang banget begitu, ya mendingan tidak terbang,” kata Suharno, Kamis (30/5), seperti dilansir dari Tempo.co.

Menurut Suharno maskapai Sriwijaya Air mendominasi pembatalan penerbangan. Maskapai yang mempelopori rute domestik Jakarta-Malang-Malang sejak 25 Mei 2005 ini membatalkan 161 penerbangan dalam tempo empat bulan, yakni Januari 36 penerbangan, Februari 32, Maret 51, dan April 42.

Berikutnya Wings Air membatalkan 137 penerbangan rute Denpasar-Malang-Denpasar. Induk Wings Air, yakni Lion Air, berada di urutan ketiga dengan pembatalan terbang sebanyak 120 kali. Lion Air melayani rute Jakarta-Malang-Jakarta sejak akhir November 2017. Hanya Garuda Indonesia yang membatalkan penerbangan sebanyak 28 kali.

Suharno menyebutkan jumlah penumpang dari dan ke Bandara Malang memang turun hampir 30 persen. Penurunannya rata-rata per bulan (month to month) pada Januari-April 2019 mencapai 29,8 persen.

Tercatat ada 426.795 orang penumpang pada Januari-April 2018 dan jumlah ini menyusut jadi 299.526 orang pada periode yang sama tahun ini atau berkurang sebanyak 127.269 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Taufikul Basari
Terkini