Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Nationalnobu Tbk. membukukan laba Rp8,64 miliar rupiah per kuartal I/2019 atau anjlok 33,1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Hal ini disebabkan oleh menurunnya pendapatan bunga bersih sebesar 4,2 persen yoy dan pendapatan non bunga 15,1 persen yoy.
Pada kuartal pertama tahun ini pendapatan bunga bank tercatat tumbuh dua digit, atau 13,3 persen yoy menjadi Rp205,54 miliar. Namun biaya bunga naik jauh lebih tinggi atau 39,2 persen yoy menjadi Rp101,89 miliar.
Penurunan profitabiltas perusahaan juga terlihat dari tergerusnya margin bunga bersih (net interest margin/NIM). Pada kuartal I/2019, NIM perusahaan berada pada level 3,87 persen atau turun 74 basis poin (bps) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Mengutip perusahaan, Sabtu (1/6/2019), penurunan NIM tidak terlepas dari komposisi dana murah (current account savings account/CASA) yang merosot jauh. Rasio CASA per triwulan pertama 2019 50,83 persen, sedangkan pada periode yang sama tahun lalu 61,02 persen.
“Komposisi CASA tersebut sangat optimal bagi Perseroan dalam mengelola biaya bunga,” demikian mengutip Public Expose Kinerja Kuartal I/2019, Sabtu (1/5/2019).
Sementara itu, indikator pertumbuhan bisnis lainnya tercatat positif. Fungsi intermediasi bank tumbuh 19,3 persen yoy menjadi Rp6,6 triliun. Berdasarkan sektor ekonominya, komposisi Kredit terdiri dari sektor perdagangan besar dan eceran 25,92 persen , rumah tangga (KPR) 22,23 persen, industri pengolahan 20,44 persen, dan sisanya pada sektor lain.
Kinerja penyaluran dana pun diikuti oleh tren positif dari sisi aset. Bank Nobu mencatat aset tumbuh 14,1 persen yoy per kuartal I/2019 menjadi Rp11,9 triliun.
Namun pertumbuhan dua digit penyaluran kredit belum diimbangi oleh kinerja penghimpunan dana. Dana pihak ketiga (DPK) Bank Nobu pada tiga bulan pertama 2019 tumbuh 2,7 persen yoy menjadi Rp8,4 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel