SBY : Ibu Ani Selalu Menangis Ketika Didoakan

Bisnis.com,02 Jun 2019, 12:32 WIB
Penulis: Akbar Evandio
Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas, Minggu (2/6/2019)/JIBI/Bisnis-Akbar Evandio

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan kenangan selama 43 tahun mendampingi Ibu Ani Yudhoyono. SBY menyampaikan kepada awak media sebelum melakukan salat jenazah.

“Saya sebagai saksi [perjalanan] dari bu Ani, beliau sangat mencintai saudaranya yaitu rakyat Indonesia apapun identitas, agama, etnis, aliran politiknya, dan apapun. Beliau memperlakukan semuanya seperti saudara” ungkapnya di Puri Cikeas, Minggu (2/6/2019).

SBY mengenang sepuluh tahun perjalanannya sebagai Presiden RI, bagaimana ibu Ani  bersahabat dan menjaga persaudaraan serta kerukunan lintas identitas.

SBY pun menceritakan ketika ibu Ani mulai dirawat di rumah sakit. Dimana beliau menyaksikan dan mengetahui bahwa empat bulan ketika ibu Ani dirawat di Singapura dengan vonis dokter memiliki kanker darah dengan kategori yang sangat ganas.

“Ketika itu banyak yang mendoakan baik di Masjid, Gereja, Pura, Wihara, dan tempat ibadah lainnya. Bu Ani selalu meneteskan air mata ketika mengetahui bahwa saudaranya masih ingat akan dirinya dan mendoakan ditengah perjuangan bu Ani melawan kanker darah yang begitu agresif” ungkapnya.

Namun, SBY pasrah ketika Allah SWT memberikan keputusan terbaiknya melewati segala pemikiran manusia. Serta, dirinya mengatakan bahwa ia dan sekeluarga tidak pernah meninggalkan bu Ani ketika dirinya berbaring lemah di Rumah Sakit.

SBY mengingat doa yang ia panjatkan ketika bu Ani berada di fase kritisnya.

“Ya Allah, yang maha pengasih dan penyanyang, pemurah dan penyembuh serta maha lembut. Panjangkanlah usinya bila itu membawa kebaikan bagi kami semua, namun kami ikhlas bila engkau memanggil istri tercinta bila itu adalah jalan yang terbaik untuknya,” jelasnya penuh haru.

Saat memberikan doa, SBY mengucapkan segala kata kata penyemangat. Dokter mengatakan bahwa Ibu memang sengaja di buat agar tertidur dengan obat bius dan tidak dapat mendengar lagi.

“Namun, bu Ani justru menunjukan ekspresi yang berbeda melalui tetesan air mata yang jatuh disela sela wajahnya. Air mata cinta, kasih, sayang dan semoga air mata itu menjadi saksi atas segala kebaikannya,” doanya.

Kemudian SBY melanjutkan kisahnya bahwa sesaat kemudian, dengan sangat tenang tidak ada goncangan ibu Negara Republik Indonesia tersebut menghembuskan nafas terakhir.

SBY pun segera mengucapkan doa mengantarkan dan mengucapkan perpisahan kepada bu Ani Kemudian, SBY mengecup keningnya sembari mengatakan “Hiduplah tenang disisiNya, kekasihku,” kenangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Akhirul Anwar
Terkini