Bisnis.com, JAKARTA - India melampaui China sebagai pasar utama Asia untuk pendanaan kepada perusahaan finansial berbasis teknologi (tekfin), demikian mengutip Nikkei Asian Review, Sabtu (1/5/2019).
Menurut sebuah laporan perusahaan riset pasar Amerika Serikat, CB Insights, pendanaan untuk perusahaan tekfin rintisan (startup) di India melonjak menjadi US$286 juta dalam tiga bulan pertama tahun ini, naik hampir 27% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Kondisi tersebut kontras dengan China. Pendanaan kepada tekfin menjadi US$192 juta, atau anjlok 89% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Apabila melihat dari total kontrak, India dan China mencatat angka serupa. Keduanya meneken 29 kerja sama.
Secara total di wilayah Asia total dana masuk, secara volume, pada kuartal I/2019 naik 6,7% menjadi 127. India menjadi penyebab utama pertumbuhan dengan kenaikan kontrak dana masuk sebanyak 61%.
Sementara itu di benua lain, Eropa mencatat penurunan jumlah kontrak dana masuk menjadi 102. Namun secara nilai jauh melampaui Asia dan bertahan di urutan teratas secara global, yakni lebih dari US$3 miliar.
Adapun sebagian besar dana yang mengalir untuk tekfin di India belakangan berasal SoftBank Group. Sejak 2016 konglomerat Jepang itu terus memperdalam investasi di India.
Tahun lalu, perusahaan mengumumkan rencana untuk mendirikan kantor investasi khusus pertama di Mumbai, dan baru-baru ini meluncurkan dana US$500 juta. Dana itu merupakan investasi tahap awal di Asia dengan India sebagai fokus utama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel