Bisnis.com, JAKARTA – Deutsche Bank AG dan UBS Group AG tengah mengeksplorasi gagasan merger pada awal tahun ini. Apabila terjadi kesepakatan, keduanya akan menciptakan lembaga keuangan terbesar di benua Eropa.
Bloomberg menyebut bahwa pejabat Deutsche Bank dan UBS mengadakan diskusi tahap awal pada beberapa bulan terakhir tentang kombinasi potensial. Saat ini diskusi menemui jalan buntu ketika membicarakan peleburan bisnis manajemen aset perusahaan.
Dalam kesempatan berbeda Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan pada bulan April bahwa sistem perbankan Eropa terlalu padat dan kebutuhan akan konsolidasi sangat relevan.
Secara teori, peleburan Deutche Bank dan UBS akan mempertemukan kecakapan bisnis dana kelolaan UBS dengan akses Deutsche Bank kepada para pengusaha Jerman.
Namun, akan banyak rintangan yang perlu diatasi jika rencana merger hendak direalisasiskan, mulai dari lokasi kantor pusat hingga status karyawan dan kepemimpinan perusahaan gabungan.
Pemerintah Swiss dalam hal ini mungkin juga enggan mengizinkan ekspansi besar dalam perbankan.
Dalam laporan Bloomberg disebutkan penggabungan Deutsche Bank dan UBS akan menciptakan lokomotif perbankan dengan total aset hampir US$2,6 triliun, mendekati ukuran perusahaan raksasa Amerika Serikat, JPMorgan Chase & Co.
Entitas gabungan tersebut akan melampaui BNP Paribas SA, yang memiliki aset 2,28 triliun euro atau setara US$2,54 triliun pada akhir Maret, sebagai lembaga keuangan terbesar di benua Eropa.
Sementara itu hingga berita ini diturunkan, perwakilan untuk Deutsche Bank dan UBS menolak berkomentar.Axel Weber, Head of UBS, mengatakan awal tahun ini bahwa ia percaya harus ada konsolidasi di antara bank-bank Eropa, tetapi perusahaannya tidak akan berpartisipasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel