Fed Memperingatkan Pasar Dampak Pemberhentian Libor

Bisnis.com,03 Jun 2019, 23:55 WIB
Penulis: M. Richard
Suasana Kota London./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – The Federal Reserve (Fed) menyatakan suku bunga yang ditawarkan antar bank di London (Libor) akan segera berakhir dan pasar perlu menyimak peringatan ini dengan serius.

Itulah pesan dari Randal Quarles, wakil ketua bank sentral untuk pengawasan perbankan, berbicara hari Senin (3/6/2019).

"Kejelasan tentang waktu yang tepat dan sifat pemberhentian Libor masih akan dibahas, tetapi regulator Libor mengungkapkan bahwa ini adalah masalah bagaimana Libor akan berakhir daripada kapan ini akan berakhir. Sulit untuk melihat bagaimana seseorang bisa menjadi lebih jelas dari itu,” katanya, seperti dikutip dari laman Reuters.

Adapun, pejabat di seluruh dunia telah bekerja untuk mengembangkan alternatif terhadap suku bunga acuan pinjaman yang terkepung, yang dijadwalkan akan dihapus pada akhir tahun 2021.

Di AS, upaya tersebut telah dipelopori oleh ARRC, sekelompok peserta pasar swasta diselenggarakan oleh The Fed.

Meski masih ada beberapa tanda tanya atas penerapannya, tetapi alternatif ini disukai oleh regulator AS dan telah dikembangkan untuk pasar dolar untuk Tingkat Pembiayaan Overnight Yang Dijamin.

“Saya percaya bahwa ARRC telah memilih jalur yang paling memungkinkan ke depan dan bahwa sebagian besar akan mendapat manfaat dari mengikutinya, tetapi terlepas dari bagaimana Anda memilih untuk transisi, memulai transisi itu sekarang akan konsisten dengan manajemen risiko yang bijaksana dan tugas yang harus Anda bayar kepada Anda. Pemegang saham dan klien, dengan hanya dua setengah tahun stabilitas terjamin lebih lanjut untuk Libor, transisi harus mulai terjadi dengan sungguh-sungguh," kata Quarles.

Menurut Quarles, bahasa cadangan yang disarankan untuk produk yang dikaitkan dengan Libor juga sedang dikembangkan, tetapi dengan hanya mengandalkan ini untuk transisi masih membawa risiko terhadap operasional dan ekonomi yang cukup besar.

"Setelah Libor berhenti, mungkin cukup sulit untuk menjelaskan kepada mereka yang mungkin bertanya apakah masuk akal untuk terus menggunakan tarif yang telah Anda ketahui dengan jelas memiliki risiko signifikan yang melekat padanya."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini