Bisnis.com, JAKARTA -- Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) berpotensi menguat tipis menyusul adanya sinyal dari bank sentral Amerika Serikat untuk menurunkan suku bunga dan seiring adanya proyeksi penurunan persediaan.
Menurut data Bloomberg, harga minyak WTI mencatatkan pelemahan pada penutupan perdagangan Selasa (4/6/2019), turun 0,58 persen atau setara 0,31 poin menuju level US$53,17 per barel untuk kontrak Juli 2019.
Sementara itu, harga minyak Brent untuk kontrak Agustus ditutup melemah 0,39 persen menuju level US$61,73 per barel.
Tim analis Asia Trade Point Futures dalam laporannya, Rabu (5/6/2019), menilai tampaknya penyataan Ketua The Fed Jerome Powell mendapat respons positif dari pasar. Hal ini tercermin dari rebound harga minyak.
Dalam keterangannya, Powell berjanji akan melakukan apa saja untuk menjaga ekspansi ekonomi AS.
Menguatnya harga minyak juga didukung dengan ekspektasi pasar yang memperkirakan persediaan minyak mingguan AS turun menjadi 1,7 juta barel.
Badan Informasi Energi AS (Energy Information Administration/EIA) dijadwalkan akan merilis data pada hari Rabu (5/6/2019).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel