BBCA & TLKM Penekan Utama IHSG Sesi I, SSTM Turun Paling Tajam

Bisnis.com,12 Jun 2019, 13:22 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di BEI, Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Saham BBCA & TLKM menjadi penekan utama pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (12/6/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,56 persen atau 35,30 poin ke level 6.270,69 pada akhir sesi I, setelah dibuka melemah 0,57 persen atau 35,64 poin ke level 6.270,35.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.266,17 – 6.296,82 Adapun pada perdagangan kemarin, Selasa (11/6), IHSG ditutup menguat 0,26 persen atau 16,38 poin di level 6.305,99.

Enam dari sembilan sektor menetap di zona merah, didorong sektor aneka industri yang melemah 1,66 persen, disusul sektor infrastruktur yang turun 1,45 persen.

Secara sektoral, saham ASII (-1,97 persen), TFCO (-10,00 persen), SMSM (-2,52 persen), dan SSTM (-24,42 persen) menjadi penekan utama pelemahan sektor aneka industri siang ini.

Di sisi lain, tiga sektor menguat dan menahan laju pelemahan IHSG lebih lanjut, dipimpin oleh sektor barang konsumsi yang menguat 0,2 persen.

Sebanyak 181 saham menguat, 198 saham melemah, dan 255  saham stagnan dari 634 saham yang diperdagangkan.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) yang masing-masing melemah 1,44 persen dan 2,49 persen menjadi penekan utama pelemahan IHSG siang ini.

Berikut perincian saham pada IHSG pada akhir sesi I:

Lima saham penekan utama berdasarkan kapitalisasi pasar:
KodePerubahan (persen)

BBCA

-1,44

TLKM

-2,49

ASII

-1,97

BYAN

-8,86

BBRI

-0,95

Lima saham terlemah berdasarkan persentase:
KodePerubahan (persen)

SSTM

-24,42

KOIN

-19,39

APEX

-17,96

WICO

-17,74

NICK

-17,24

 Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Taufikul Basari
Terkini