UMKM Didorong Terlibat Tender Ground Segment Satria

Bisnis.com,13 Jun 2019, 15:55 WIB
Penulis: Leo Dwi Jatmiko
Ilustrasi satelit komunikasi/Wikimedia Commons

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Informatika akan mendorong penggunaan konten lokal dalam pengadaan stasiun bumi atau ground segment Satelit Republik Indonesia untuk menciptakan kegiatan ekonomi di daerah.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan pihaknya tidak hanya akan menetapkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), tetapi juga memastikan bahwa perusahaan penyedia perangkat ground segment tersebar di luar Jawa.

Rudiantara mengatakan dalam program akses internet cepat Satelit Multifungsi Satria, Kemenkominfo tidak hanya membicarakan mengenai teknologi tetapi juga faktor pembangunan ekonomi daerah.

Stasiun bumi atau ground segment adalah terminal telekomunikasi yang berada di bumi, yang didesain untuk menerima gelombang radio dari luar angkasa atau satelit. Stasiun bumi merupakan bagian dari sistem transmisi satelit yang terletak di bumi dan berfungsi sebagai stasiun terminal yang mengubah sinyal base band dan/atau sinyal frekuensi suara, menjadi sinyal dengan frekuensi radio, dan lain sebagainya. Stasiun bumi meliputi antena parabola VSAT,  Low Noise Block (LNB), Block Up Converter (BUC),  modem, dan router.

 “Yang dari Jawa boleh jadi ‘bapak angkat’ saja, artinya mengajarkan, karena nantinya yang merakit antenanya dia harus dilatih dulu, dilatihnya jangan di Jakarta, di daerah” kata Rudiantara saat acara halalbihalal di Kemekominfo, Jakarta, Rabu (13/6/2019).

Adapun perwujudan dalam dukungan terhadapa perekonomian daerah, kata Rudiantara, adalah dengan melibatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) setempat dalam hal pengadaan ataupun pemiliharaan ground segment di 150.000 titik.

Rudiantara berpendapat perusahaan daerah setempat dapat terlibat dalam pengadaan antena dan pemeliharaannya.

Jika proyek ground segment dibagi menjadi lima wilayah saja, papar Menkominfo, setiap wilayah akan mendapatkan proyek pengadaan sebanyak 30.000 ground segment. Nilai proyek di setiap segmen tersebut bisa mencapai Rp60 miliar dengan perkiraan satu antenna bernilai Rp2 juta.

"Pemeliharaannya di Papua, apa iya barangnya harus dibawa dari Jawa? Kemudian orangnya dari Jawa juga? ya enggak efisien. Kemudian kalau dengan Rp60 miliar, UMKM sanggup apa tidak? Kalau untuk pemasangannya bisa UMKM, tender [pemasangan] bisa [melibatkan] UMKM, misalnya bersihkan antena atau memastikan antena pointing ke arah satelit yang tepat,” kata Rudiantara.

Rudiantara berencana agar pada 2020 tender pengadaan ground segment sudah dimulai, mengingat pada 2022 ground segment sudah digelar.

“Tidak gampang mencari perusahaan di daerah yang mampu,” kata Rudiantara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Demis Rizky Gosta
Terkini
'