Kemenperin Pede Produsen Lokal Mampu Pasok Ground Segment

Bisnis.com,13 Jun 2019, 17:47 WIB
Penulis: Leo Dwi Jatmiko
TI-Satelit Republik Indonesia 150.000 Titik

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perindustrian menyambut positif rencana Kementerian Komunikasi dan Informatika yang akan mendorong pengunaan konten lokal di stasiun bumi Satelit Republik Indonesia.

Direktur Industri Elektronika Janu Suryanto mengatakan, TKDN tidak hanya menjadi fokus kementerian perindustrian saja, tetapi fokus pemerintah pusat juga.  Hanya saja, dia mempertanyakan teknologi yang digunakan untuk ground segment tersebut.

Jika ground segment menggunakan teknologi yang sederhana hanya untuk menerima sinyal, produsen lokal sudah mendukung untuk pengadaan seluruh perangkat. Namun untuk teknologi yang lebih rumit, menurutnya pemerintah harus mengimpor dari luar negeri.

“Yang pasti kalau hanya untuk menerima [sinyal] saja harusnya bisa dikerjakan oleh lokal,” kata Janu kepada Bisnis, Kamis (13/6/2019).

Janu berpendapat bahwa sejumlah alat seperti antena dan tiang masih dapat diproduksi di dalam negeri. Namun alat presisi seperti Low Noise Amplifier dan wave guide harus diimpor. Meskipun demikian, menurutnya, 50% peralatan ground segmen sudah bisa dipasok secara lokal.

Kemudian, mengenai ketelirbatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam pemeliharaan ground segment, menurutnya, hal tersebut sangat mungkin dilakukan karena pemeliharan ground segment bukanlah hal yang rumit.

“Kalau  untuk pemeliharan menurut saya tidak terlalu susah, Sekolah Teknik Mesin (STM) kita saja sudah bisa itu,” kata Janu.  

Kementerian Komunikasi dan Informatika akan mendorong unsur Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam pengadaan stasiun bumi atau ground segment Satelit Republik Indonesia di 150.000 titik, agar terjadi pembangunan perekonomian di daerah.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan pihaknya tidak hanya akan mendorong TKDN namun juga memastikan bahwa pembangunan 150.000 titik ground segment yang dibangun menyebar di luar Jawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Demis Rizky Gosta
Terkini