Penyaluran Kredit di Sumsel Lebih Menantang pada 2019

Bisnis.com,13 Jun 2019, 13:38 WIB
Penulis: Dinda Wulandari
Pekerja mengangkut kelapa sawit kedalam truk di Perkebunan sawit di Mesuji raya, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Minggu (9/6/2019). Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) meyakini, bahwa harga kelapa sawit pada tahun ini masih menghadapi berbagai tekanan terutama dampak dari perang dagang ASChina./Antara-Budi Candra Setya

Bisnis.com, PALEMBANG – Otoritas Jasa Keuangan atau OJK Kantor Regional 7 Sumatra Bagian Selatan menilai penyaluran kredit di Sumatra Selatan lebih menantang pada tahun ini seiring kurangnya faktor pendorong dibandingkan tahun lalu.

Kepala Kantor OJK Regional 7 Sumbagsel, Panca Hadi Suryatno, mengatakan kredit di Sumsel tahun ini hanya mengandalkan sektor komoditas perkebunan dan pertambangan.

“Sementara harga komoditas tahun ini belum stabil, jadi tantangan buat perbankan berbeda dengan tahun lalu yang mana di Sumsel banyak proyek infrastruktur untuk Asian Games 2018,” katanya, Kamis (13/6/2019).

Panca mengatakan meski terdapat momen pemilihan umum (pemilu) ternyata tidak optimal untuk mendongkrak penyaluran pembiayaan oleh industri perbankan.

“Oleh karena itu kami berharap sektor-sektor pendukung di luar komoditas bisa membantu penyaluran walaupun tidak dalam jumlah besar,” katanya.

Berdasarkan catatan otoritas, penyaluran kredit di Sumsel mencapai Rp97,44 triliun per April 2019 atau hanya tumbuh sebesar 4,21% dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya.

Menurut Panca, perbankan juga tampak hati-hati menyalurkan pembiayaan seiring masih tingginya rasio kredit bermasalah yang tercatat di atas 3%.

“Memang progressnya agak lebih rendah dibanding tahun lalu namun angka tersebut masih di atas rata-rata nasional,” katanya.

Namun demikian, kata Panca, pihaknya mengharapkan perbankan tetap melakukan ekspansi dengan menjaga kualitas kredit yang disalurkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini