Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Allianz Utama Indonesia akan mengembangkan sektor ritel dan memperkuat sektor komersial untuk mendorong kinerja pada tahun ini.
Sementara itu pada 2018, Allianz Utama membukukan pertumbuhan premi bruto 19,4% pada 2018 menjadi Rp1,2 triliun, dari Rp996 miliar pada 2017.
Presiden Direktur Allianz Utama Indonesia Peter van Zyl menjelaskan, pertumbuhan tersebut didorong lini bisnis asuransi properti, kendaraan bermotor, dan liabilitas.
Lini-lini tersebut, menurut dia, digarap dengan optimal melalui digitalisasi pada produk, layanan, dan proses bisnis. Ekosistem digital pun turut disediakan bagi mitra bisnis Allianz Utama untuk mendukung pelayanan pada nasabah.
“Dengan pertumbuhan tren digital yang semakin meningkat dan terus bertambahnya permintaan akses produk yang mudah, Allianz Utama melakukan transformasi menjadi perusahaan asuransi mengoptimalkan digitalisasi,” ujar Peter pada Kamis (13/6/2019) dalam keterangan resmi.
Adapun, klaim yang dibayarkan Allianz Utama tercatat sebesar Rp561,1 miliar sepanjang 2018. Peter menjelaskan, sebanyak 148 kasus klaim senilai Rp122,3 miliar merupakan klaim untuk bencana alam Lombok yang terjadi pada akhir 2018. Pembayaran klaim pun terus berlanjut hingga saat ini.
Allianz Utama mengalami pertumbuhan total asset sebesar 10,6% dari Rp2,3 triliun pada 2017 menjadi Rp2,5 triliun pada 2018. Perseroan pun mencatatkan rasio kecukupan modal atau Risk-Based Capital Ratio (RBC) 274%, yang berada di atas ke tentuan minimum sebesar 120%.
Peter menjelaskan, pihaknya akan fokus mengembangkan sektor ritel dan memperkuat sektor komersial untuk mendongkrak kinerja. Langkah tersebut menurutnya memerlukan inisiatif digital untuk mempermudah mitra bisnis menggarap kedua sektor.
“Kami melihat masih banyak potensi di sektor ritel yang bisa diekplorasi untuk bisnis asuransi umum,” tutup Peter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel