Laporan dari Jepang: PGAS Minati Pipa Gas Cirebon-Semarang

Bisnis.com,15 Jun 2019, 12:11 WIB
Penulis: Hery Trianto
Direktur Utama PGN Gigih Prakoso/Bisnia-Hery Trianto

Bisnis.com, Karuizawa— PT Gas Negara Tbk menyatakan minat kerja smaa dengan PT Rekayasa Industri (Persero) dalam membangun jaringan pipa gas Cirebon.

Hal tersebut dinyatakan oleh Direktur Utama PGN Gigih Prakoso di sela-sela mengikuti G20 Miniterial Meeting on Energi Transitions and Global Environment for Sustainable Growth di Koruizawa, Jepang, Sabtu (15/6).

“Kami telah melakukan pembicaraan awal dengan Rekind, bentunya bisa membuat usaha patungan atau konsorsium untuk proyek ini,” tutur Gigih.

Rencana jalur pipa gas ini akan mengikuti alur jalan tol milik PT Waskita Karya yang membentang antara Cirebon-Batang-Semaranf. Proyek tersebut memerlukan investasi sedikitnya US$200 juta.

Menurut gigih, percepatan jalur gas Cirebon semarang akan mengintegrasikan infrastruktur gas Cilegon hingga Probolinggo. Saat ini, PGN tengah menyelesaikan pembangunan jalur Gresik-Semarang dengan investasi US$300 juta.

BPH Migas telah menetapkan Rekind sebagai pemenang lelang hak khusus proyek pipa gas transmisi ruas Cirebon-Semarang pada 2006. Rekind bertindak sebagai pemilik pipa gas (transporter), sedangkan pembeli gas (offtaker) adalah Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tambak Lorok milik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

Pembangunan pipa gas transmisi Cirebon–Semarang ini sempat mengalami kendala karena sumber gas yang tidak tersedia pada saat itu.

Rekind juga menjalin kerja sama dengan PT Bayu Buana Gemilang dan PT Pertamina Gas (Pertagas) dalam hal penggunaan fasilitas pipa gas bumi ruas transmisi Cirebon—Semarang. Rekind telah menandatangani perjanjian awal (head of agreement/HoA) dengan Bayu Buana Gemilang. Rekind juga meneken HoA dengan Pertagas, anak usaha PGN.

Gigih menyatakan manajemen PGN menunggu persetujuan dari BPH Migas untuk kerjasama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini