Formula Tarif Solusi Atasi Perang Tarif Data

Bisnis.com,17 Jun 2019, 09:05 WIB
Penulis: Leo Dwi Jatmiko
Bisnis.com, JAKARTA – Analis MNC Sekuritas Victoria Venny berpendapat bahwa harga layanan data atau tarif data perlu diatur oleh pemerintah.
Dia mengatakan dalam beberapa waktu terakhir yield data operator terus terkoreksi akibat perang tarif.
Oleh karena itu, Venny berpendapat untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah harus mengambil langkah agar kedepan terjadi persaingan yang lebih sehat antar operator seluler.
“Tarif mengenai layanan data ini perlu diatur supaya data yield para emiten telko tidak berlanjut turun, sehingga diharapkan di masa mendatang terbentuk kondisi persaingan yang lebih sehat,” kata Venny kepada Bisnis, Jumat (14/6/2019).
Venny memprediksi jika formula tarif telah keluar, maka persaingan operator ke depannya tidak lagi berkutat pada harga, melainkan pelayanan.
Sebelumnya, Berdasarkan laporan Deutsche Bank disebutkan bahwa terjadi penurunan pendapatan data per MB atau yield data dalam 3 tahun terakhir.
Tercatat, pada kuartal IV/2015, data yield masing-masing operator dikisaran Rp44/MB sampai Rp36/MB.
Angka tersebut turun drastis pada kuartal IV/2018 menjadi kisaran Rp10,5/MB sampai Rp5,2/MB. Angka yield data diperoleh dari total pendapatan data dibagi dengan total pelanggan operator seluler.
Wakil Direktur Utama PT Hutchison 3 Indonesi (Tri Indonesia) mengakui penyebab penurunan yield data akibat kompetisi antara operator seluler yang semakin ketat.
Dia mengatakan dengan jumlah pelanggan yang terbatas, operator seluler saling memperebutkan pelanggan dengan berbagai cara termasuk jual murah layanan data.

“Rebutan pelanggan dengan harga data yang semurah mungkin,” kata Danny 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini
'