KEMISKINAN: Target Pemerintah Diragukan

Bisnis.com,17 Jun 2019, 09:54 WIB
Penulis: Hadijah Alaydrus
Warga beraktivitas di permukiman semi permanen di Kampung Kerang Ijo, Muara Angke, Jakarta, Selasa (22/1/2019)./ANTARA-Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mencantumkan sasaran angka kemiskinan tahun depan sebesar 8,5 persen-9,0 persen, sementara rasio Gini diperkirakan sebesar 0,375-0,380.

Selain itu, pemerintah juga mencantumkan perkiraan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 72,51 dan tingkat pengangguran terbuka sebesar 4,8 persen-5,1 persen.

Direktur Eksekutif CORE Indonesia M. Faisal menyangsikan kerangka usulan sasaran pembangunan akan tercapai dengan mudah di tengah kondisi saat ini. 

"Besar kemungkinan tidak tercapai, kecuali ada terobosan-terobosan baru untuk melakukan akselerasi yang ditargetkan," ujar Faisal, Senin (17/06/2019).

Misalnya untuk mengatasi kemiskinan dan ketimpangan, Faisal menilai efektivitas dana desam dalam penciptaan lapangan pekerjaan dan pengentasan kemiskinan perlu ditingkatkan. 

Efektivitas program ini berbeda-beda antardaerah, khususnya di luar Jawa, sehingga perlu dievaluasi. Di samping itu, dia menilai penanganan khusus untuk kemiskinan di perkotaan atau urban poverty perlu ditingkatkan karena penduduk kota saat ini lebih banyak dibandingkan penduduk desa. 

Khusus untuk IPM, Faisal menilai bidang pendidikan dan kesehatan diakselerasi terus agar indeksnya terus meningkat. "Bukan hanya menekan tingkat pengangguran terbuka, tapi kualitas pekerjaan yang diciptakannya rendah," kata Faisal. 

Oleh karena itu, penciptaan lapangan pekerjaan yang berkualitas perlu ditingkatkan dengan mendorong investasi langsung sejalan dengan pengembangan SDM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Tegar Arief
Terkini