Bisnis.com, JAKARTA — PT BNI Life Insurance mencetak lonjakan hasil investasi sebesar 1449,3% secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal I/2019 menjadi senilai Rp406,8 miliar. Pada kuartal I/2018, perseroan membukukan hasil investasi senilai Rp26,2 miliar.
Realisasi hasil investasi pada kuartal I/2019, bahkan nyaril mendekati realisasi hasil investasi perseroan sepanjang 2018 senilai Rp480,2 miliar. Pada 2018, perseroan memang mencatatkan penurunan hasil investasi sebesar 62,1% dibandingkan dengan realisasi pada 2017 senilai Rp1,26 triliun.
Oleh karena itu, pertumbuhan kinerja pada Q1/2019 dinilai sebagai sinyal positif oleh perseroan.
Head of Corporate Secretary & Corporate Communication BNI Life Arry Herwindo menjelaskan, pertumbuhan hasil investasi pada awal tahun ini didorong oleh kondisi harga pasar saham dan obligasi yang mengalami kenaikan. Hal tersebut, menurut Arry, dipengaruhi oleh masuknya investor asing dan wacana penurunan suku bunga oleh The Fed.
Capaian kuartal 1/2019 juga mendorong optimisme perseroan untuk mencatatkan pertumbuhan lebih besar pada kuartal 2/2019. Untuk itu, menurut Arry, BNI Life pada kuartal 2 tahun 2019 akan mendorong hasil investasi dengan memperkuat instrumen obligasi.
Pada kuartal 1/2019, BNI Life menanamkan investasi pada instrumen obligasi korporasi senilai Rp2,72 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 32,2% (yoy) dari kuartal 1/2018 senilai Rp2,05 triliun.
Bertambahnya investasi obligasi tersebut turut meningkatkan pertumbuhan nilai investasi pada kuartal 1/2019 sebanyak 7,4% (yoy) senilai Rp15,46 triliun. Pada kuartal 1/2018, nilai investasi BNI Life tercatat sebesar Rp14,39 triliun.
"Investasi lebih pada obligasi dilakukan mengingat masih akan adanya lanjutan turunnya suku bunga dan perang dagang Amerika Serikat dengan China yang dapat berdampak positif pada harga pasar obligasi," ujar Arry kepada Bisnis.com, Selasa (18/6/2019).
Adapun, pada kuartal pertama tahun ini, BNI Life membukukan premi Rp1,7 triliun. Jumlah tersebut meningkat 58,4% (yoy) dibandingkan dengan premi kuartal 1/2018 senilai Rp1,07 triliun.
Klaim yang dibayarkan perseroan pun tercatat meningkat 22,7% (yoy) pada kuartal 1/2019 senilai Rp321,2 miliar. Pada kuartal 1/2018, klaim dibayarkan tercatat sebesar Rp261,6 miliar.
Pertumbuhan klai tersebut turut mendorong peningkatan beban hingga 24,8% (yoy). Pada kuartal 1/2019, beban tercatat senilai Rp1,44 triliun atau meningkat dari kuartal 1/2018 senilai Rp1,16 triliun.
Perseroan mencatatkan laba Rp94,13 miliar pada kuartal 1/2019. Jumlah tersebut meroket 746,5% (yoy) dibandingkan dengan kuartal 1/2018 senilai Rp11,12 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel