Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. meluncurkan aplikasi BRI Credit Mobile, layanan yang ditargetkan memudahkan para nasabah kartu kredit.
Direktur Konsumer BRI Handayani mengatakan bahwa BRI Credit Card Mobile merupakan aplikasi berbasis data dengan berbagai fitur informasi kartu kredit. Dengan demikian, nasabah dapat mengakses segala kebutuhan terkait kartunya tanpa perlu menghubungi call center atau mendatangi kantor cabang.
"Dengan produk ini, nasabah dapat setiap saat melalukan pengecekan transaksi maupun tagihan kartu kredit BRI melalui smartphone," ujarnya di gedung BRI, Jakarta, Selasa (18/6/2019).
Handayani melanjutkan aplikasi BRI Credit Card Mobile dapat diunduh melalui Play Store dan App Store. Fitur yang terdapat di dalamnya antara lain mutasi transaksi, riwayat tagihan, pengajuan cicilan, hingga pengajuan tambahan limit kartu.
Inovasi layanan ini sejalan dengan target perusahaan menjaga tren positif pertumbuhan kartu kredit. Per Mei 2019, volume transaksi tumbuh 33 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
“Tahun ini, meningkat signifikan dibandingkan dengan tahun lalu,” sebutnya.
BRI mencatat ada dua segmen yang menjadi kontributor utama. Sebanyak 24 persen transaksi berasal dari penggunaan belanja dalam jaringan atau online, sedangkan 15 persen di antaranya terkait liburan. Transaksi belanja dalam jaringan mencatat kenaikan 345 persen yoy per Mei 2019.
Sementara itu, pada tahun ini, secara industri, transaksi kartu kredit kembali menggeliat. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) per April 2019, total penggunaan kartu kredit sebanyak 112,81 juta kali atau naik 2,2 persen yoy.
Rata-rata transaksi menggunakan kartu kredit naik 8,4 persen yoy, dari sekitar Rp890.000 menjadi lebih dari Rp970.000.
Sepanjang 4 bulan pertama 2019, nominal transaksi pun naik 10,9 persen yoy menjadi Rp109,71 triliun. Angka pertumbuhan itu jauh lebih baik dibandingkan dengan April 2018, di mana nominal transaksi hanya tumbuh 3,8 persen yoy.
Belanja tetap menjadi kontributor utama transaksi kartu kredit, menyumbang 97,1 persen terhadap total portofolio. Sisanya, atau 2,9 persen, merupakan kontribusi transaksi tunai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel