PBB: Ada Bukti Kuat Putra Mahkota Saudi Terlibat Pembunuhan Berencana Jamal Khashoggi

Bisnis.com,20 Jun 2019, 09:26 WIB
Penulis: Denis Riantiza Meilanova
Seorang demonstran memegang poster dengan gambar wartawan Saudi Jamal Khashoggi di luar konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki 25 Oktober 2018./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pelapor khusus PBB mengatakan bahwa ada bukti kuat yang menunjukkan keterlibatan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman dan pejabat senior Arab Saudi lainnya atas kasus pembunuhan jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi, pada Oktober tahun lalu.

Setelah melakukan penyelidikan selama 6 bulan, Pelapor Khusus PBB Agnes Callamard merilis laporan setebal 100 halaman. Laporan tersebut menuduh Arab Saudi melakukan pembunuhan berencana terhadap Khashoggi.

"Ada bukti keterlibatan putra mahkota yang menuntut penyelidikan lebih lanjut," kata Callamard, dikutip dari Reuters, Kamis (20/6/2019).

Callamard meminta Amerika Serikat untuk membuka penyelidikan FBI dan mengejar penuntutan pidana di Amerika Serikat.

Callamard juga mendesak negara-negara untuk turut memberikan sanksi terhadap putra mahkota Saudi beserta asetnya di luar negeri, sampai benar-benar terbukti bahwa dia tidak terlibat dalam pembunuhan tersebut.

"Orang-orang yang terlibat secara langsung dalam pembunuhan melapor kepadanya (putra mahkota Saudi), jadi ada garis pelaporan di sana yang perlu diselidiki lebih lanjut," katanya.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir menolak laporan tersebut karena tidak memiliki sesuatu yang baru dan mengandung tuduhan tidak berdasar.

"Laporan pelapor khusus di dewan hak asasi manusia PBB berisi kontradiksi yang jelas dan tuduhan tidak berdasar yang menantang kredibilitasnya," tulisnya lewat Twitter.

Adapun dalam kasus ini, jaksa penuntut umum Saudi telah mendakwa 11 tersangka, termasuk lima orang yang menghadapi hukuman mati.

Callamard mengatakan, proses pengadilan di Saudi harus ditangguhkan dan mendesak PBB menggelar penyelidikan lanjutan tindak pidana internasional.

Khashoggi, kolumnis Washington Post yang vokal mengkritik rezim Arab Saudi, menghilang setelah memasuki Kantor Konsulat Jenderal Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018. Sebelas tersangka Saudi telah diadili dalam proses persidangan yang bersifat rahasia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini