Bisnis.com, JAKARTA - Bank pembangunan daerah diklaim sudah mampu menghimpun dana masyarakat lebih banyak, dan mulai terlepas dari ketergantungan dana simpanan pemerintah daerah.
Porsi dana masyarakat yang lebih banyak membantu bank daerah untuk cepat meningkatkan fungsi intermediasi, tanpa menunggu dana pemerintah daerah yang pertumbuhannya relatif moderat.
Kepala Divisi Perencanaan dan Pengembangan Bisnis PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Suharto menuturkan, perseroan memiliki target peningkatan fungsi intermdiasi hingga dua digit tahun ini. Hal ini mendorong Bank Jatim untuk tidak hanya bergantung pada penghimpunan dana pemerintah daerah.
"Penghimpunan dana pemerintah daerah adalah spesialisasi kami, tetapi kami juga berupaya untuk dapat menggarap dana masyarakat lebih banyak. Dan sekarang memang porsi dana pemerintah daerah ini sudah lebih kecil," katanya, Rabu (19/6/2019).
Suharto memaparkan, porsi dana pemerintah saat ini sudah berada pada 40%. Kontribusinya selalu menurun dari 5 tahun lalu yang tercatat lebih dari 60%.
Pada tahun ini, perseroan akan kembali meningkatkan upaya penghimpunan dana masyarakat, dan berharap porsi dana pemerintah daerah dapat ditekan hingga 30%.
"Kami masih berharap dapat menekan porsinya lebih rendah, di kisaran 35% hingga 30%. Dan itu artinya kami mampu berkompetisi dengan bank lain," ucapnya.
Suharto menyampaikan perseroan tengah mengembangkan beberapa produk dan kegiatan promosi untuk lebih banyak menggarap dana masyarakat khususnya dana ritel untuk mendongkrak porsi komposisi dana murah (current account savings account/CASA).
Produk yang disebutkan adalah tabungan berhadiah bagi nasabah yang mampu menjaga nilai tabungannya di posisi dan jangka waktu tertentu.
Sementara itu, kegiatan yang dimaksud adalah keikutisertaan Bank Jateng dalam program bergengsi yang diadakan di sekitar daerah operasionalnya. "Banyak hal yang kami upayakan untuk memperkecil kontribusi dana pemerintah daerah ini," ucapnya.
Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Satyagraha PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. juga menyatakan pihaknya mulai melepas ketergantungan dari dana pemerintah daerah.
Meski kontribusi dana pemerintah kembali naik pada kuartal pertama tahun ini, trennya selalu menunjukkan penurunan sejak 5 tahun terakhir. "Ini porsi dana pemerintah kami sudah di kisaran 30%, dan kami akan terus meningkatkan penghimpunan dana masyarakat sehingga porsinya bisa lebih kecil," katanya.
Berdasarkan laporan interim Bank Jatim, kontribusi dana pemerintah pada kuartal pertama tahun ini tercatat 30,56%, naik 471 basis poin dari periode sama tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel