Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) Siap Terbitkan Obligasi Rp1 Triliun

Bisnis.com,23 Jun 2019, 22:32 WIB
Penulis: Hafiyyan
Pengunjung memadati jembatan cinta di Pantai Ancol, Jakarta, Selasa (1/1/2019)./ANTARA FOTO-Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA—PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJAA) melakukan penawaran umum surat utang atau obligasi dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp1 triliun.

Direktur Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Syafruddin menyampaikan, PJAA akan melakukan penawaran umum Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol dengan target dana yang dihimpun sejumlah Rp1 triliun.

Dalam rangka penawaran umum berkelanjutan tersebut, PJAA akan menawarkan Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap I Tahun 2019 dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp269 miliar.

“Bunga tetap 7,85% per tahun, dengan frekuensi pembayaran per triwulan. Obligasi tersebut jatuh tempo pada 12 Juli 2020,” paparnya dalam surat kepada Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dikutip Minggu (23/6/2019).

Masa penawaran umum Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap I Tahun 2019 pada 24—27 Juni 2019. Tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 3 Juli 2019.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi ialah PT Mandiri Sekuritas. Syafruddin menambahkan, Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap II dan selanjutnya akan ditentukan kemudian.

Sementara itu, Direktur Pembangunan Jaya Ancol Sahir Syahali menyampaikan, perusahaan mengalokasikan belanja investasi 2019 sekitar Rp800 miliar. Dana tersebut akan difokuskan untuk pengembangan infrastruktur di segmen rekreasi.

“Misalnya seperti pengembangan wahana baru dan perluasan kawasan pantai, pembangunan kolam renang dan restoran serta investasi layanan digital,” paparnya.

Adapun, untuk inovasi properti dalam tahap desain. Sampai saat ini, perusahaan sudah merealisasikan capex sekitar Rp500 miliar—Rp600 miliar.

Untuk pendanaaan capex, Sahir mengatakan perseroan mengandalkan modal sendiri, obligasi dan pinjaman bank. "Kita punya nett cash cukup besar. Untuk obligasi kita punya PUB tahun ini sebesar Rp 1 triliun," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini