Ekspor Baja Menguat, Industri Yakin Berlanjut di Semester II

Bisnis.com,24 Jun 2019, 21:00 WIB
Penulis: Andi M. Arief
Industri baja/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah kinerja ekspor yang melambat selama Januari-Mei 2019, Badan Pusat Statistika (BPS) mencatat sektor besi dan baja menjadi satu dari tiga yang mencatat pertumbuhan kinerja. Pertumbuhan nilai ekspor diproyeksi akan berlanjut pada semester II/2019

Ketua Umum Indonesia Iron and Steel Industry Assoiation (IISIA) Silmy Karim mengatakan bahwa kenaikan ekspor tersebut didorong oleh produk baja antikarat (stainless steel). Menurunnya, industri baja antikarat domestik memang berorientasi ekspor mengingat permintaan dalam negeri masih rendah.

"Pertumbuhan nilai ekspor tersebut akan berlanjut pada semester II/2019 mengingat permintaan lokal yang masih akan turun pada semester II/2019," ujarnya, Senin (24/6/2019).

Silmy mengakui bahwa produk baja domestik tidak terlalu kompetitif dari sisi harga. Akan tetapi, untuk pelanggan yang sudah loyal dengan perusahaan tertentu atau untuk memproduksi besi atau baja dengan spesifikasi tertentu tidak masalah.

"Ekspor-impor itu bukan hanya masalah kualitas, tapi realibilitas, relationship, dan sebagainya,” tuturnya.

Menurutnya, dalam 3 bulan ke depan hal yang harus diperhatikan para pelaku industri besi dan baja nasional adalah persaingan global pasar besi dan baja. Pasalnya, persaingan sudah ketat dengan China yang mendominasi produksi baja global yang mampu memproduksi besi dan baja maksimal hingga 1 miliar ton per tahun.

Selain garmen, BPS mencatat nilai ekspor besi dan baja melesat sebesar 30,96% menjadi US$2,8 miliar dari US$2,1 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Adapun, ekspor besi dan baja berkontribusi sebesar 4,46% dari awal tahun (year-to-date/Ytd).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini