Bisnis.com, JAKARTA – SpaceX meluncurkan roket Falcon Heavy pada hari Selasa (25/6/2019) dari Kennedy Space Center di Florida. Ini merupakan peluncuran ke luar angkasa ketiga kalinya yang telah dilakukan oleh perusahaan yang dididikan Elon Musk tersebut.
Dilansir Reuters, roket Falcon Heavy menerbangkan 24 satelit eksperimental. Peluncuran kali ini disebut sebagai salah satu peluncuran paling sulit yang pernah dicoba.
Sebelumnya, SpaceX telah melakukan peluncuran percobaan Falcon Heavy pada 2018 dengan membawa mobil roadster Tesla ke tata surya, dan misi kedua pada bulan April yang membawa satelit komunikasi milik Arab Saudi.
New York Times mengungkapkan ke-24 satelit tersebut akan digunakan untuk keperluan Departemen Pertahanan AS dan keperluan pelanggan lainnya. Jika misi ini sukses, SpaceX berpotensi mendapat bisnis tambahan dari pemerintah Amerika Serikat untuk Falcon Heavy.
Peluncuran dilakukan pada pukul 2.30 pagi waktu setempat (13.30 WIB) selama satu jam terakhir dalam jangka waktu empat jam yang dibutuhkan untuk peluncuran. Pemerintah setempat memperingatkan masyarakat di Florida akan terjadi suara keras dari peluncuran roket dan upaya pendaratan.
Apa yang dibawa Falcon Heavy?
Misi ini disebut sebagai Space Test Program-2 dan merupakan kemitraan antara Departemen Pertahanan, NASA, Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional serta sejumlah perusahaan swasta.
Ke 24 satelit ini, termasuk satelit Angkatan Udara untuk penelitian dasar serta abu kremasi 152 dari orang, semuanya dikemas bersama dalam muatan terintegrasi dan secara bertahap akan dikerahkan ke berbagai orbit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel